Ekspektasi Investor pada Suku Bunga, Bikin Emas Sentuh ke Rekor Tertinggi

Ocky Satria · 06 Mar 173.6K Dilihat



Harga emas telah melonjak ke rekor tertinggi, mencatatkan rekor pada $2,141 per troy ounce pada hari Selasa, melebihi rekor sebelumnya sebesar $2.135 yang dicatat pada bulan Desember menurut data LSEG yang dikutip dari laporan Financial Times (5/3/2024). Faktor-faktor utama yang mendorong lonjakan ini melibatkan ekspektasi penurunan suku bunga AS, perburuan investor terhadap aset-aset aman, dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral dan investor Tiongkok.

Foto: Spot Emas Sentuh Rekor Baru (Sumber: data LSEG, Financial Times) 

Peningkatan ekspektasi terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan Juni, terutama setelah melemahnya data ekonomi, telah menjadi katalisator utama dalam mendukung harga emas. Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas mendapat keuntungan dari biaya pinjaman yang lebih rendah, karena investor merasa lebih nyaman untuk mengalokasikan dana mereka ke dalam emas daripada obligasi.

Rekor harga emas juga diperkuat oleh reli yang telah berlangsung selama 16 bulan, mengalami kenaikan sebanyak 30 persen di atas $1.600 per troy ounce pada akhir tahun 2022. Pembelian besar-besaran oleh bank sentral negara-negara berkembang, terutama setelah AS mempersenjatai dolar dalam sanksi terhadap Rusia, juga menjadi faktor penting dalam mendukung kenaikan harga emas.

Tidak hanya itu, investor Tiongkok juga berkontribusi besar terhadap reli emas ini dengan pembelian "fenomenal" sebagai langkah untuk menjaga keamanan keuangan mereka, terutama setelah pasar properti dan saham lokal mengalami penurunan. Ross Norman, kepala eksekutif Metals Daily, menyebutnya sebagai "demonstrasi diam-diam," menunjukkan bahwa investor Barat belum sepenuhnya ikut serta dalam tren ini.

Meskipun mencapai rekor nominal tertinggi, harga emas masih jauh dari nilai tertinggi sepanjang masa yang disesuaikan dengan inflasi pada tahun 1980. Pada saat itu, emas mencapai nilai $3,355 per troy ounce, terutama dalam konteks inflasi dan gejolak yang dipicu oleh minyak di Timur Tengah.

Pada hari Jumat, indeks Manajer Pembelian Manufaktur ISM menunjukkan kontraksi aktivitas manufaktur AS yang lebih besar dari perkiraan, meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni. Meskipun suku bunga acuan The Fed masih tinggi, tren penurunan imbal hasil obligasi pemerintah dalam seminggu terakhir menunjukkan probabilitas yang tinggi bahwa The Fed akan melakukan pemotongan suku bunga pada bulan Juni.

Namun, beberapa analis, seperti James Steel dari HSBC, menyarankan bahwa perubahan ekspektasi suku bunga bukan satu-satunya pendorong utama kenaikan harga emas. Mereka menyoroti kehadiran "pendatang baru" di pasar yang mencari tempat perlindungan yang aman di tengah ketidakpastian global. Meskipun demikian, Steel juga memperingatkan bahwa emas bisa mengalami penurunan, mengingat pergerakan spekulatif yang terjadi pada bulan Desember.

Dengan volatilitas tinggi dalam perdagangan spekulatif dan tanda-tanda awal buruknya perekonomian AS, pasar emas tetap menjadi pusat perhatian investor yang mencari perlindungan dan keamanan di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian.

Dapatkan berita terbaru setiap harinya terkait analisa market, berita trading terupdate, serta analisis teknikal yang andal. DCFX #TheSuperApp dilengkapi dengan fitur lengkap dengan 70+ instrumen global. Jadi, Segera download aplikasinya dan trading sekarang!

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan