(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY terkoreksi dari kisaran tertinggi 34 tahun pada perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu 27 Maret 2024 di tengah kuatnya sentimen perdagangan aset risiko.
Secara teknikal pair USDJPY yang dibuka diatas area pivot dan rally hingga menembus 2 posisi resisten hariannya terkoreksi mendekati posisi awal sesi.
Yen Jepang sempat terdepresiasi menuju 152 per dolar, tenggelam ke level terendah sejak tahun 1990 karena spekulasi kebijakan moneter Bank of Japan akan tetap akomodatif untuk beberapa waktu meskipun baru-baru ini ada perubahan terhadap suku bunga negatif.
Pekan lalu, BOJ menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 17 tahun dan mengakhiri suku bunga negatif selama 8 tahun, dalam sebuah keputusan yang dianggap sudah disampaikan dengan baik oleh pasar.
Sementara itu, pelemahan yen mendorong intervensi verbal baru dari pemerintah Jepang. Menteri Keuangan Shunichi Suzuki mengatakan tidak akan mengesampingkan tindakan apa pun untuk mengendalikan pelemahan yen,\.
Seorang diplomat mata uang terkenal Masato Kanda mengatakan pelemahan yen tidak mencerminkan fundamental dan menggambarkan pergerakan baru-baru ini sebagai tindakan spekulatif.
Secara eksternal, yen juga berada di bawah tekanan dari kuatnya dolar di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi lebih lama di AS bahkan ketika suku bunga mulai turun di negara-negara besar lainnya.
Untuk indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya di sesi Eropa bergerak terbatas setelah menguat moderat di sesi global sebelumnya.
Sejak awal sesi Asia dolar AS menanjak perlahan setelah data order manufaktur AS yang melebihi estimasi yang menunjukkan ekonomi AS tetap resilient.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY berpotensi bullish dari skala H4. Kini pair berada di posisi 151.65 yang turun ke 151.44, jika tembus berpotensi meluncur ke kisaran support kuat nya 151.24.
Namun jika berbalik naik kembali ke 151.96, berpotensi mendaki menuju resisten lemahnya di 152.08.
