Data AS & Situasi Global Bergejolak, Rupiah Melemah ke Rp 15.860/US$

CNBC Indonesia · 28 Mar 14.2K Dilihat

Setelah 4 Tahun, Akhirnya THR & Gaji ke-13 PNS Dibayar 100%!

Jakarta, CNBC Indonesia
- Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lantaran penantian pelaku pasar akan data penting Amerika Serikat (AS), ketidakpastian kondisi geopolitik global, dan risiko geopolitik.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,06% di angka Rp15.860/dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini Kamis (28/3).

Ada sejumlah risiko yang membuat tekanan rupiah semakin melemah, mulai dari ekternal maupun internal.

Dari eksternal, pernyataan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang cenderung mengarah ke dovish dinilai pasar masih belum cukup jelas. Uncertainty masih ada di tengah inflasi AS yang cukup panas dan pasar tenaga kerja yang ketat.

Pelaku pasar juga kini tengah menanti pada data klaim pengangguran AD periode 23 Maret 2024 yang akan rilis malam nanti pukul 19.00 WIB.

Melansir Trading Economics, konsensus memperkirakan tingkat klaim pengangguran akan mencapai 215 ribu, lebih tinggi dibanding pekan sebelumnya yang hanya mencapai 210 ribu.

Geopolitik yang datang dari Eropa timur juga masih relatif bergejolak. Terkhusus serangan dari aksi terorisme terhadap Rusia memicu sentimen negatif bagi global.

Di lain sisi, pengaruh domestik ada dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang menggelar sidang perdana sengketa atau perselisihan hasil pemilu (PHPU) 2024 kemarin. Sidang perdana sengketa Pilpres di MK potensi memberikan tekanan bagi pasar lantaran tensi politik dalam negeri kembali meningkat.

Selain itu, repatriasi dividen serta prioritas aset alokasi untuk persiapan lebaran akan membuat aliran dana keluar semakin deras.

 

Menyarankan