Boeing Mau Luncurkan Astronaut Padahal Pesawat Saja Sering Rontok

CNBC Indonesia · 28 Mar 16.4K Dilihat

The company logo for Boeing is displayed on a screen on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., March 11, 2019. REUTERS/Brendan McDermid  TPX IMAGES OF THE DAY

Jakarta, CNBC Indonesia
- Boeing bersiap meluncurkan pesawat luar angkasa buatannya, Starliner. Peluncuran ini akan dilaksanakan di tengah beragam masalah yang dialami pesawat terbang buatan Boeing.

Space.com melaporkan bahwa NASA dan Boeing menjadwalkan peluncuran Starliner pada Mei. Starliner bakal ditumpangi oleh dua astronaut yaitu Barry "Butch" Wilmore dan Sunita Williams.

"Tanggal peluncuran adalah paling cepat 1 Mei. Ini berdasarkan trafik Stasiun Luar Angkasa Internasional, seperti yang kita ketahui tahun ini adalah tahun yang sangat sibuk untuk ISS," kata Steve Stitch, manajer Program Kru Komersial di NASA.

Boeing mengumumkan jadwal peluncuran pesawat luar angkasanya pada saat perusahaan tersebut dirundung kabar negatif karena banyak pesawat buatannya rusak saat terbang. Bahkan pintu salah satu pesawat Boeing 737 lepas saat terbang pada Januari lalu. Selain itu, pegawai Boeing yang membocorkan permasalahan dalam perencanaan dan produksi pesawat Boeing ditemukan tewas.

CEO Boeing Dave Calhoun juga sudah mengumumkan pengunduran dirinya.

Perkembangan bisnis "antariksa" Boeing sebetulnya punya nasib yang tidak jauh berbeda dengan bisnis dirgantara mereka.

Ars Techinca melaporkan pada Agustus tahun lalu, proyek Starliner menghadapi penyelidikan oleh tiga pihak independan karena berbagai permasalahan yang dialami selama uji terbang. Salah satunya, copotnya sebuah bagian bodi pesawat saat meluncur dari landasan.

Permasalahan ini dipaparkan juga oleh manajer program Starliner dari Boeing, Mark Nappi.

"Kami telah bekerja untuk mempersiapkan pesawat ini untuk terbang dan telah menyelesaikan dua isu yang kami alami pada musim panas lalu, yaitu sistem parasut dan perekat yang mudah terbakar. Kami cukup yakin kedua isu tersebut sudah lewat," kata Nappi.

Boeing tertinggal jauh dari pesaingnya, SpaceX milik Elon Musk. Boeing dan SpaceX sama-sama sukses mendapatkan kontrak untuk menyediakan sarana transportasi astronaut dari dan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Boeing sampai saat ini tak kunjung sukses meskipun telah menghabiskan US$ 1 miliar. Di sisi lain, SpaceX sudah beroperasi penuh melayani peluncuran dan penjemputan astronaut ke ISS.

 

Menyarankan