Harga Emas Tembus ATH Lagi, Efek Ekspektasi The Fed Pangkas Suku Bunga Juni 2024

Bisnis · 01 Apr 243.9K Dilihat

Bongkahan emas seberat 12,5 kilogram yang berada di kilang logam mulia, Swiss. - Bloomberg/Stefan Wermuth

Bisnis.com
, JAKARTA - Harga emas mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa didorong oleh ekspektasi bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang semakin dekat pada pemangkasan suku bunga dan faktor geopolitik. 

Berdasarkan data Bloomberg, pada awal Senin (1/4/2024) harga emas batangan telah melonjak hingga US$2.259,69 per troy ounce, meningkat 1,3% dari penutupan Kamis (27/3) setelah mencapai serangkaian puncak dalam beberapa sesi terakhir. 

“Data inflasi, dan khususnya komentar Powell, telah memberikan dorongan lebih lanjut terhadap emas, dengan pasar menjadi semakin yakin bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni,” jelas  kepala strategi komoditas di ING Groep NV, Warren Patterson. 

Sejumlah faktor positif telah mendorong kenaikan harga emas batangan sekitar 14% sejak pertengahan Februari 2024. Prospek pelonggaran moneter dari bank-bank sentral utama, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina juga meningkatkan kenaikan tersebut. 

Kemudian, terdapat juga pembelian besar-besaran oleh bank sentral, khususnya dari China. Konsumen di Negeri tersebut juga membeli emas batangan. 

Ukuran inflasi yang mendasari pilihan The Fed telah menurun pada Februari 2024, sehingga memungkinkan pengurangan pada biaya pinjaman meskipun bank sentral AS telah bersikap hati-hati. 

Setelah angka inflasi, Ketua The Fed Jerome Powell menuturkan bahwa angka-angka tersebut sesuai dengan ekspektasinya dan pihaknya tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga. 

Pasar swap memperkirakan peluang pemotongan suku bunga The Fed pada Juni 2024 sebesar 61%. Angka ini meningkat dari 57% pada Kamis (27/3). Suku bunga yang lebih rendah biasanya berdampak positif bagi emas. 

Di lain sisi, berbagai prospek positif terhadap emas dilontarkan oleh banyak bank terkemuka. JPMorgan Chase & Co, misalnya,  pada April 2023 lalu menuturkan bahwa emas merupakan pilihan nomor satu di pasar komoditas dan harganya mungkin mencapai US$2.500 per ounce pada tahun ini. 

Kemudian, Goldman Sachs Group juga menuturkan bahwa pihaknya melihat potensi emas mencapai US$2.300 per ounce, menyoroti manfaat dari suku bunga yang lebih rendah. 

Untuk harga terkini, berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot menguat 1,59% atau 35,44 poin ke US$2.265,31 per troy ounce pada pukul 11.05 WIB. 

Harga emas berjangka Comex kontrak Juni 2024 juga mengalami penguatan sebesar 2,10% atau 47 poin ke US$2.285,40 per troy ounce pada pukul 11.00 WIB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan