Harga Emas Dunia Terus Cetak Rekor, Ini Penyebabnya

Liputan 6 · 15 Apr 165.5K Dilihat



Liputan6.com, Jakarta -
Investor emas berpesta seiring harga emas mencapai rekor tertinggi di atas USD 2.440 per ounce pada Jumat, 12 April 2024.

Dikutip dari Barrons, ditulis Minggu (14/4/2024), sejumlah ahli menilai kenaikan harga emas berkaitan dengan pembelian yang dilakukan bank sentral dibandingkan investor ritel yang mencari emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan konsumen yang membeli lebih banyak perhiasan.

China secara tradisional menjadi pembeli emas dalam jumlah besar. Salah satu fund manager menilai, bank sentral China atau the People’s Bank of China mungkin lebih agresif akhir-akhir ini terutama karena bank itu berupaya mengurangi jumlah dolar AS yang disimpan dalam cadangannya.

"Permintaan China tetap kuat karena terus melakukan diversifikasi dari dolar AS ke emas,” ujar Associate Portfolio Manager The Gabelli Gold Fund, Chris Mancini.

Mengutip CNN, Bank Sentral China membeli 160.000 ounce emas pada Maret 2024 hingga cadangannya menjadi 72,74 troy ounce emas.

China mungkin bukan satu-satunya bank sentral yang meraup lebih banyak emas. Selain itu, bank sentral India dan Turki juga meningkatkan cadangan emasnya.

Chief Economic Adviser Allianz, Mohamed El-Erian menuturkan, lebih banyak investor dan bank sentral memandang emas “sebagai lindung nilai yang lebih baik terhadap risiko geopolitik dibandingkan obligasi pemerintah karena kekhawatiran inflasi AS”.

Namun, pergerakan besar emas pada 2024 membuat penasaran. Emas merupakan lindung nilai inflasi yang terkenal karena merupakan aset fisik dengan persediaan terbatas. Meski tekanan inflasi belum hilang, laju inflasi diprediksi masih akan turun seiring berjalannya tahun.

Sementara itu, mengutip CNN, kenaikan harga emas juga didorong harapan investor terhadap bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) untuk pangkas suku bunga acuan.

Selain itu, beberapa investor juga ikuti hype seputar emas batangan saat harga naik sehingga mendorong kenaikan. Di Reddit, pembeli emas bangga sering mengunggah topik tentang simpanan emasnya.

Sementara itu, Costco mulai menjual emas batangan pada Agustus dan koin perak pada Januari. Perusahaan itu juga mungkin menjual emas dan perak sebanyak USD 200 juta per bulan, menurut perkiraan Wells Fargo.

Chief Financial Officer Costco Richard Galanti menuturkan kepada analis pada Desember, kalau Perseroan telah menjual emas batangan lebih dari USD 100 juta pada kuartal sebelumnya.

"Frekuensi postingan Reddit yang meningkat, penjualan produk yang cepat secara online, dan penjualan eComm bulanan [perusahaan] yang kuat menunjukkan peningkatan tajam dalam momentum sejak peluncurannya,” demikian isi catatan investasi pada 9 April.

CEO Currency Research Associates, Ulf Lindahl mengatakan, “pengikut tren” dan pihak lainnya ikut serta dalam kenaikan harga karena latar belakang mulai menunjukkan harga yang jauh lebih tinggi dalam jangka panjang.

Perlu juga dicatat emas adalah aset tradisional yang disimpan selama ketidakpastian politik. Para pemilih di lebih dari 60 negara akan mengikuti pemilu 2024, termasuk pemilu presiden AS. Peningkatan ketidakpastian geopolitik dan ekonomi ini menggarisbawahi stabilnya nilai logam mulia.

Sebelumnya diberitakan, harga emas dunia menguat hingga menyentuh level tertinggi sepanjang masa di atas USD 2.400 per ounce pada perdagangan Jumat, 12 April 2024. Harga emas kembali sentuh level tertinggi seiring ketegangan di Timur Tengah mendorong investor untuk mencari aset investasi yang aman.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (13/4/2024),  harga emas di pasar spot turun 1,5 persen ke posisi USD 2.336,87 per ounce. Harga emas melemah setelah mencapai rekor tertinggi di USD 2.419,79. Pada pekan ini, harga emas naik sekitar 1 persen.

Sementara itu, harga emas berjangka Amerika Serikat naik 0,1 persen ke posisi USD 2.374,1.

Di sisi lain, mengambil momentum kenaikan harga emas, platinum juga mencoba posisi kunci di USD 1.000 per ounce yang merupakan level tertinggi dalam empat bulan. Harga platinum stabil dan palladium menguat 0,3 persen menjadi USD 1.049,50.

Sementara itu, harga perak di pasar spot turun 1,7 persen menjadi USD 27,97 per ounce setelah sentuh level tertinggi sejak awal 2021.

“Apa yang ditunjukkan dari penguatan harga emas adalah indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi AS yang menguat, dan harga emas berlanjut menguat. Ini mengindikasikan kuatnya permintaan safe haven,” ujar Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff seperti dikutip dari CNBC.

Dalam sebuah laporan, serangan akan segera dilakukan Iran terhadap Israel merupakan ancaman yang nyata dan dapat dilakukan, demikian disampaikan Gedung Putih. Gedung Putih menyampaikan hal itu tanpa memberikan rincian mengenai kemungkinan waktunya. Amerika Serikat (AS) pun kembali menegaskan komitmennya untuk membela Israel.

“Harga emas terus menguat seiring ada ketakutan dan kehilangan gambaran yang jelas,” ujar Head of Commodity Strategy Saxo Bank, Ole Hansen.

Adapun lonjakan emas baru-baru ini terjadi meski pelaku pasar kembali menarik taruhan untuk penurunan suku bunga lebih awal dari bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

“Emas telah melawan beberapa data yang seharusnya negate. Akan wajar, jika melihat koreksi di pasar bullisih, tetapi trennya akan terus positif,” ujar President of World Markets EverBank, Chris Gaffney.

Sementara itu, Goldman Sachs menaikkan perkiraan harga emas pada akhir tahun menjadi USD 2.700 per ounce dari USD 2.300 per ounce.

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan