Emas mencapai rekor tertinggi, setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Iran terhadap Israel pada akhir pekan lalu. Serangan ini telah mendorong permintaan akan aset safe haven, dengan harga emas melonjak sebanyak 1,2% sebelum mengurangi kenaikan tersebut.
Meskipun emas mencapai puncaknya di $2.400 per ons pada hari Jumat (12/4), indikator teknis menunjukkan reli yang terlalu panas, mendorong investor untuk melikuidasi posisi mereka.
Menurut Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone Group yang dikutip dari Bangkok Post (15/4), mengatakan bahwa meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menjadi "alasan tersendiri untuk membeli emas." Dia menambahkan bahwa ada premi geopolitik yang signifikan yang harus diperhitungkan oleh investor.
Ini Alasan Inves Emas Menarik di Minggu Ini, Menurut Analis
Melansir dari Market Watch (15/4), analisis menyatakan bahwa peluang investasi emas dan perak dengan harga lebih murah mungkin akan terbuka pada minggu ini, menyusul serangan drone dan rudal Iran terhadap Israel. Peter Spina, pendiri dan presiden GoldSeek dan SilverSeek, mengatakan bahwa ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Iran dan Israel akan muncul di pasar sebagai ketakutan.
Spina juga memperingatkan tentang potensi "peristiwa likuiditas" di pasar keuangan yang dapat memiliki dampak negatif pada logam mulia. Aksi jual besar-besaran di pasar saham dapat mendorong investor untuk mencari cara untuk menutupi kerugian mereka, termasuk dengan menjual kepemilikan logam mulia.
Menurut Spina, harga emas mencerminkan berbagai masalah dan risiko, dan premi ketakutan akan perang kemungkinan akan bertambah jika tidak ada penurunan eskalasi cepat dalam peristiwa di Timur Tengah. Dia menggambarkan situasi ini sebagai "peluang pembelian logam mulia seumur hidup."
Sementara itu, perkiraan awal menunjukkan bahwa minyak dan logam mulia akan mengalami pembukaan perdagangan yang kuat dengan dukungan pembelian yang solid, kecuali ada perubahan mendadak dalam arah peristiwa. Diperkirakan bahwa volatilitas harga akan tinggi karena pasar berupaya menilai situasi. Shanghai kemungkinan akan menetapkan harga emas pertama, mengingat posisinya sebagai pusat fisik logam mulia yang diperdagangkan pertama kali pada minggu ini.
Ketegangan di Timur Tengah telah menjadi katalis untuk meningkatkan minat investor terhadap emas dan perak, menciptakan situasi yang menantang namun juga memunculkan peluang bagi mereka yang bersedia mengambil risiko dalam pasar logam mulia.
Dalam situasi ini, investor perlu memperhatikan dengan cermat perkembangan geopolitik di Timur Tengah, serta respons pasar terhadap peristiwa-peristiwa yang berkaitan. Meskipun emas dan perak sering dianggap sebagai tempat perlindungan yang aman dalam masa ketidakpastian, mereka juga rentan terhadap volatilitas pasar yang dapat dipicu oleh berbagai faktor eksternal.
Selain ketegangan geopolitik, faktor-faktor seperti kebijakan moneter, data ekonomi, dan sentimen pasar global juga dapat memengaruhi harga emas dan perak. Oleh karena itu, investor perlu melakukan analisis menyeluruh dan memiliki strategi manajemen risiko yang solid saat berinvestasi dalam logam mulia.
Meskipun peluang muncul untuk membeli emas dan perak dengan harga lebih murah, investor juga harus mempertimbangkan potensi kerugian yang dapat timbul dari fluktuasi harga yang tajam. Diversifikasi portofolio dan ketersediaan likuiditas juga merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan.
Dapatkan berita terbaru setiap harinya terkait analisa market, berita trading terupdate, serta analisis teknikal yang andal. DCFX #TheSuperApp dilengkapi dengan fitur lengkap dengan 70+ instrumen global. Jadi, Segera download aplikasinya dan trading sekarang!
