Saat ini emas adalah salah satu instrumen investasi yang mengalami peningkatan permintaan di awal tahun ini. Hal ini mungkin disebabkan dengan adanya penurunan harga emas baik itu di pasar global maupun dalam negeri.
Penurunan tersebut dikarenakan akibat penguatan dolar AS. Namun harga emas diprediksikan akan berpotensi naik kembali, dalam jangka pendek yang didorong oleh peningkatan permintaan emas fisik pada saat Tahun Baru China atau Imlek.
Ditengah permintaan emas yang semakin menguat, saat ini ramai dihebohkan di media sosial terkait ada salah satu startup jual beli emas digital PT Tamasia Global Sharia (Tamasia) yang dicurigai bodong/ilegal. Lantas, bagaimanakah awal mula kasusnya?
Awal mula kronologi Tamasia
Tamasia saat ini tengah menjadi pusat perhatian di media sosial (Twitter) akibat digeruduk oleh para usernya, yang mengeluhkan tidak bisa mengakses akunnya dan secara mendadak diminta untuk melakukan penjualan emas.
Yang membuat gempar sejumlah warga net adalah ketika Tamasia meminta usernya untuk menjual emas di harga Rp 800.000 per gram. Permintaan tersebut dilakukan dengan alasan untuk mengubah jenis bisnisnya dengan penjualan emas dalam bentuk fisik.
"Parah banget @Tamsia_ID sudah enggak bisa diakses dari awal tahun, sekarang tiba-tiba maksa buat jual. Karena mereka ganti bisnis model dan harga jualnya cuma dihargai Rp 800," tulis salah satu komentar warganet @adrsbg, dikutip Rabu (18/1/2023).
Selain itu warganet lainnya menyarankan untuk melakukan cetak fisik. Namun, menurut yang lain ternyata untuk harga cetak fisiknya justru malah dihargai lebih mahal yakni Rp 300.000 per gram.
"Ini mah dzalim namanya, udah dibatasin harga jualnya, biaya cetak pun Rp 300.000 per gram," cuit akun @juraganmuda_ID.
Para user Tamasia yang lainnya berharap agar masalah ini bisa segera diselesaikan. Mereka tidak habis pikir bahwa perubahan model tersebut terjadi secara mendadak.
Apakah Tamasia Legal?
Menurut Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) Tirta Karma Senjaya menyebutkan bahwa, Bappebti sudah memberikan teguran kepada Tamasia, sebab perusahaan ternyata belum memiliki izin.
Bappebti meminta itikad baik dari pihak Tamasia untuk segera melakukan pendaftaran izin perdagangan emas digital pihak Bappebti. Hal tersebut dilakukan agar sistem dan juga mekanisme perdagangannya sesuai dengan ketentuan dan bisa diawasi secara periodik.
Investasi Emas XAU/USD Mudah dan Aman Bersama DCFX
Kebanyakan investor tingkat lanjut lebih tertarik untuk memaksimalkan profit dengan berinvestasi pada gold XAU/USD. Lalu, apa itu XAU/USD? XAU/USD adalah pasangan mata uang komoditas emas dengan dolar AS. XAU adalah kode emas sebagai mata uang dan USD adalah simbol mata uang dolar AS.
Jadi, melalui aplikasi DCFX #TheSuperApp, Anda bisa berinvestasi emas dimana saja dan kapan saja. Selain itu, DCFX memiliki berbagai instrumen lainnya selain Metal seperti Forex, Stocks dan Futures. Tading di DCFX sangat aman karena regulasinya sudah diatur resmi oleh Bappebti. Jadi, apakah Anda tertarik untuk memulai trading XAU/USD? ayo segera trading bersama DCFX sekarang!
Terima kasih telah membaca artikel ini. Ikuti berbagai berita lainnya terkait investasi dan trading hanya di DCFX. Semakin informatif para pembaca yang membagikan konten ini!
