TIps Wujudkan Resolusi Keuangan 2023, Dijamin Anti Gagal!

detikfinance · 27 Mar 2023 4.2K Dilihat


Jakarta - Awal tahun 2023 telah dimulai. Momen ini sering dimanfaatkan masyarakat untuk menyusun resolusi demi transformasi ke arah yang lebih baik. Salah satunya termasuk resolusi keuangan.
Namun, tak sedikit orang yang gagal mewujudkan resolusi tersebut, atau justru bahkan lupa pernah menyusun rencana tersebut menjelang pertengahan tahun. Lalu bagaimana cara agar resolusi bisa terwujud?

Perencana keuangan, Andy Nugroho mengatakan, agar resolusi dapat terwujud, masyarakat bisa menggunakan prinsip SMART dalam membuat resolusinya. SMART merupakan kepanjangan dari specific, measurable, attainable, realistic dan relevant, dan yang terakhir time bound.

"Specific, artinya target kita itu spesifik bukannya general. Contohnya jangan hanya bilang ingin kaya, tapi lebih spesifik berapa penghasilan yang ingin kita dapatkan," kata Andy, kepada detikcom, Senin (02/01/2022).

Berikutnya ialah measurable atau dapat disebut juga targetnya terukur. Andy pun mencontohkan, misalnya targetnya ialah menikah secara mewah. Harus dibuat ukuran mewahnya seperti apa, di mana gedungnya, hingga berapa banyak undangannya.

Prinsip ketiga yaitu attainable atau dapat tercapai. Menurutnya, walaupun yang diinginkan masyarakat ialah adanya peningkatan dalam hidup, penting untuk menetapkan target yang bukan hanya sekedar awang-awang saja tetapi juga bisa tercapai.

"Contoh misal kita yang baru masuk sebagai first jobber, tentu menjadi hal yang sangat sulit diraih apabila berangan-angan tahun depan udah jadi CEO di tempat kerja kita bukan?," katanya.

Prinsip keempat yaitu realistic dan relevant. Artinya, target ataupun resolusinya relevan dengan hidup kita dan realistis agar tercapai. Yang terakhir yaitu time bound, yaitu target yang sudah ditetapkan perlu ditentukan pula kapan bisa diraihnya.

Sementara itu, perencana keuangan, Aidil Akbar mengatakan, penting untuk menentukan target kapan resolusi tersebut akan tercapai. Apakah itu merupakan target jangka pendek yang harus terwujud di tahun ini, atau target jangka menengah dan jangka panjang yang persiapannya di mulai terhitung tahun ini.

"Misalnya untuk berangkat umroh. Kalau income-nya terbatas, bisa saja resolusi 2023 ini untuk memulai. Resolusi bikin finansial plan sebenarnya di 2023. Berangkatnya misalnya 1-2 tahun lagi," ujar Aidil.

Menurut Aidil, sangat penting untuk melihat kemampuan keuangan terlebih dulu. Masyarakat perlu menghitung berapa besaran pendapatan dan berapa budget yang diperlukan untuk mencapai resolusi yang disasar, seperti contohnya pembelian aset rumah.

"Nomor satu, sudah berhitung belum dari gaji itu cukup untuk cicilan rumah? Atau berapa rupiah cicilan rumah yang dibutuhkan? Karena kan nanti kemampuan untuk beli rumahnya dari situ," terangnya.

Aidil juga menyarankan, sebaiknya di tahun ini masyarakat lebih memfokuskan diri untuk memperkuat dana darurat di tengah guncangan ekonomi di tahun ini. Ia juga memperingati masyarakat, jangan menciptakan utang konsumtif dalam jumlah besar terlebih dulu.

"Yang harus diperhatikan, kalau terjadi resesi, bisa jadi kemungkinan akan terjadi PHK. Kalau terjadi PHK pasti yang akan berdampak pada kita itu keuangan. Dana darurat harus diperkuat lagi. Tahun lalu orang udah mulai lengah karena dianggap Covid-19-nya aman, udah mulai belanja tuh dana darurat. Tahun ini coba ditahan dulu," katanya.

Menyarankan