Sempat Jatuh, Gimana Nasib Saham Coca-Cola Sekarang?

Saham Coca-Cola (#KO) adalah salah satu perusahaan telah menaikkan dividennya selama 61 tahun, dan dividen tersebut biasanya menghasilkan sekitar 3%, atau hampir dua kali lipat rata-rata hasil S&P 500 . Pembayaran menarik, pertumbuhan, dan keandalan membantunya menonjol di tengah lautan saham.

Namun Anda harus kembali ke beberapa tahun yang lalu -- lebih dari 30 tahun -- saat terakhir saham favorit Buffett ini menjadi saham yang unggul di pasar, termasuk dividen.

Apakah saham Coca-cola ini masih berpotensi sekarang?

Pertama, mari kita definisikan apa yang dimaksud dengan kinerja pasar yang buruk. Jelasnya, saham Coca-Cola telah memperoleh keuntungan bersih selama bertahun-tahun, dan investor tidak akan kehilangan uang untuk berinvestasi di saham Coca-Cola kecuali mereka dengan cepat membeli dan menjual pada waktu yang salah.

Saham Coca-Cola turun 5% tahun ini, namun naik 27% dalam tiga tahun terakhir dan 56% dalam 10 tahun terakhir. Itu masih merupakan keuntungan, namun jauh di bawah apa yang akan Anda peroleh jika berinvestasi di pasar. Bahkan ketika Anda menambahkan dividen Coca-Cola yang berharga, Anda akan mendapatkan lebih banyak uang dengan berinvestasi di S&P 500.

Tren ini berlanjut selama beberapa dekade. Jadi, meskipun secara teknis Anda tidak akan kehilangan uang saat berinvestasi di saham Coca-Cola, Anda masih jauh dari memaksimalkan investasi Anda. 

Yang tampak meresahkan adalah perbedaan besar yang terjadi baru-baru ini. Saham Coca-Cola kurang lebih mencerminkan keuntungan pasar yang lebih luas selama bertahun-tahun, namun pertumbuhan penjualan mulai terlihat lamban menjelang pandemi. 

Bagaimana dengan peluang saham Coca-Cola di masa depan?

Coca-cola dinilai sangat baik dalam melakukan pekerjaan branding yang menginspirasi loyalitas. Lembaga riset pasar Kantar melaporkan bahwa Coca-Cola kembali masuk dalam daftar 10 besar merek paling berharga di dunia pada tahun 2023 karena "ketahanannya yang luar biasa". Senada dengan itu, TradingPlatforms melaporkan Coca-Cola adalah satu-satunya merek terkuat di Amerika Serikat pada tahun 2022 berdasarkan persepsi konsumen terhadap merek tersebut, serta loyalitas terhadap merek tersebut.

Perusahaan membuat beberapa perubahan besar selama beberapa tahun terakhir untuk menjadi perusahaan yang lebih ramping dan gesit. Mereka memangkas jumlah mereknya sekitar setengahnya, dari 400 menjadi 200, untuk menghilangkan label-label yang menghabiskan sumber daya dari merek-merek inti tanpa memberikan nilai yang sama. Perusahaan juga merestrukturisasi operasinya untuk mengelola perusahaan globalnya yang besar dengan lebih baik.

Hal ini menghasilkan kinerja yang kuat dan lebih baik dibandingkan hasil sebelum pandemi. Saat ini, penjualan dan keuntungan mengalami tekanan karena kekhawatiran makroekonomi yang mempengaruhi sebagian besar perusahaan barang konsumsi. Pada kuartal kedua tahun 2023, pendapatan bersih meningkat 6% dibandingkan tahun lalu, meskipun pendapatan organik, atau pendapatan dari merek yang sudah ada, naik 11%. Laba per saham yang sebanding naik 11% menjadi $0,78.