GBPUSD Turun karena Kota Besar Inggris Alami Kebankrutan

Andrew Fischer ยท 11 Sep 2023 306.2K Dilihat



XAUUSD / GOLD


Analisa Teknikal:

Prediksi pergerakan Gold cenderung volatile yang dimana nampakanya untuk pergerakan gold akan cenderung berbalik untuk melanjutkan penurunan yang cukup panjang, karena pada hari jumat kemarin terlihat terdapat rejected candle dan pergerakan seperti anomaly, sehingga ini bisa di sebabkan karena USD yang kecenderungan masih dalam kenaikan yang cukup signifikan dan harga cenderung masih dalam kenaikan.prediksi penurunan ini karena harga  tertinggi sebelumnya masih belum tersentuh sehingga harga  masih cenderung relatif menurun di minggu ini ada berita "Inflation Rate" pada Rabu (13/09) yang di prediksi akan cenderung relatif mengalami penurunan. Analisa yang di gunakan dengan menggunakan analisa candlestick dan analisa trendline.

Potensi Long- Term : Sell

Potensi Short- Term : Buy

 

Analisa Fundamental:

Prospek emas untuk naik hanya karena jeda suku bunga The Fed ditantang lagi minggu ini dan logam mulia ini mengantongi kerugian mingguan akibat musuh bebuyutannya, Dolar, malah menguat. Pada perdagangan hari Jumat, emas berjangka Desember yang paling aktif berakhir naik tipis 0,01% di $1.942,70/oz di Comex New York. Namun, emas alami kerugian dalam tiga sesi sebelumnya setelah libur Hari Buruh AS hari Senin dan emas Comex naik 0,3% untuk pekan ini.

Harga emas spot, yang lebih banyak diikuti daripada futures oleh sebagian traders, berakhir turun 0,03% di $1.919,15/oz. Untuk minggu ini, harga spot, yang merefleksi perdagangan real-time emas, jatuh 1,01%. Indeks Dolar ditutup naik 0,02% di 105,045 pada Jumat dan menuat 0,8% untuk pekan ini. Penguatan minggu lalu terjadi karena laporan nonfarm payrolls AS untuk bulan Agustus, yang menunjukkan tingkat pengangguran naik menjadi 3,8% dari 3,5% di bulan Juli meskipun ada penambahan 187.000 pekerjaan dibanding dengan perkiraan 170.000 pekerjaan. Tingkat pengangguran yang lebih tinggi memperkuat anggapan bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah ketika bertemu pada 20 September untuk meninjau kebijakan moneter AS, membuat emas sempat naik pada minggu lalu.

Namun saat minggu ini dimulai, spekulasi muncul kembali bahwa the Fed akan melakukan kenaikan suku bunga sekali lagi atau lebih sebelum akhir tahun, dalam upayanya untuk membawa inflasi ke target tahunan sebesar 2%.

Inflasi, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen, atau IHK, turun dari level tertinggi empat dekade lebih dari 9% per tahun pada Juni 2022 menjadi ke tingkat terendah 3% pada Juni tahun ini. Namun bulan Juli, inflasi mulai meningkat lagi, mencapai 3,2%. Hal ini mendorong kemungkinan Fed, yang telah menambah 5% pada suku bunga selama 18 bulan terakhir, untuk kembali bertindak agresif dalam kebijakan moneter. Kekhawatiran akan hal tersebut mengirim Indeks Dolar ke level tertinggi enam bulan pada minggu ini.

Sejak data nonfarm payrolls terbaru muncul seminggu yang lalu, harga emas spot hanya bergerak sekitar $15 per ons, dari settlement di bawah $1.940 pada tanggal 1 September hingga diperdagangkan di range antara $1.920 dan $1.925 dalam sesi terakhir. Analis grafik emas Sunil Kumar Dixit mengatakan bahwa permainan $15 yang sama adalah apa yang perlu ditembus oleh harga spot agar arah harga baru muncul. Yang terpenting bagi bears emas saat ini adalah dorongan harga spot di bawah support utama $1.1915, kata Dixit.

Untuk bulls, ini merupakan break yang jelas di atas resistance $1.930, katanya. "Emas mengalami minggu yang menarik, dengan laporan pekerjaan Jumat lalu terasa seperti kenangan yang jauh," ungkap Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA. "Ini tidak memberikan dorongan seperti yang terlihat berdasarkan angka-angka itu sendiri, yang hampir semuanya terlihat sangat menguntungkan."

Moya mencatat bahwa pelemahan emas minggu ini juga disebabkan oleh data ekonomi AS yang mengindikasi bahwa soft landing, daripada hard recession, dapat menjadi skenario untuk negara ekonomi terbesar di dunia pada akhir tahun.

"Mungkin logam kuning telah menemukan tempat yang stabil di area $1.900-$1.950 saat kita menunggu data inflasi minggu depan dan rapat Fed minggu berikutnya," ujarnya, mengacu pada update IHK bulan Agustus dan keputusan suku bunga bank sentral yang akan datang.


USDJPY

Analisa Teknikal:

Prediksi pergerakan USD cenderung masih menunjukan penguatan terhadap USD dan ini bisa membuat japanese Yen cenderung masih melemah, dan pengaruh ini juga karena masih ada potensi untuk menaikan suku bunga pada saat jelang the FOMC, nampaknya untuk pola kenaikan ini akan membuat harga inflasi akan cenderung lebih tinggi kedepan pada saat pemberitaan "Inflation Rate" pada Rabu (13/09) , dan peluang ini bisa di manfaatkan oleh beberapa investor yang masih melirik terhadap USD.

Indkes USD (DXY) juga cenderung masih menunjukan kenaikan yang cukup signifikan . Anlaisa ini di dukung dengan analisa candlestick dan analisa trendline.

Potensi Long- Term : Buy

Potensi Short- Term : Sell

Analis Fundamental:

Pada perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat 8 September 2023 bergerak rebound setelah 2 hari berturut alami koreksi dari tertinggi 10 bulan.

Secara teknikal pair USDJPY yang sudah meluncur menembus posisi support kuat hariannya pada sesi Asia bergerak naik masuki area resisten di tengah pelemahan Dolar. Yen Jepang menahan penurunan yang melewati level 147 per Dolar setelah anggota dewan BOJ Junko Nakagawa mengatakan bank sentral harus mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgarnya untuk saat ini. Pejabat BOJ tersebut beralasan karena prospek mencapai 2% target inflasi masih belum pasti.

Sementara itu, diplomat mata uang terkemuka Jepang Masando Kanda baru-baru ini memperingatkan bahwa pemerintah tidak akan mengesampingkan opsi apa pun terhadap depresiasi yen yang tajam. Hal ini menempatkan mata uang yen dalam pengawasan intervensi, meskipun perbedaan kebijakan yang melebar dan permintaan safe-haven terhadap greenback terus menekan yen.

Dari data ekonomi, ekspansi perekonomian Jepang periode kuartal kedua tahun 2023 dilaporkan tidak sesuai ekspektasi meski lebih cepat sejak kuartal kedua tahun 2022..

Indeks Dolar yang menunjukkan kekuatan Dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa terkoreksi setelah menguat 3 hari di sesi global sebelumnya.

Namun menuju bullish 8 minggu berturut-turut oleh data ekonomi AS yang tetap tangguh dan memicu estimasi berlanjutnya kenaikan suku bunga the Fed pada bulan mendatang.

 

EURUSD



Analisa teknikal:

Prediksi pergerakan Euro cenderung  masih melemah yang di prediksi ini akan membuat penunrunan dalam jangka panjang terhadap euro dan mungkin akan ada sedikit kenaikan jangka pendek di minggu ini setelah itu akan melanjutkan penurunan lagi, ini juga di pengaruhi ketegangan anatara Rusia -Ukrina yang kondisinya makin mengkhawatirkan dan masih berlangsung cukup lama sehingga ini membuat  perekonomian cenderung menurun dan tingkat kepercayaan masyarakat juga menurun. perngaruh terhadap Euro ini juga di pengaruhi karena naiknya USD yang sampai sekarang masih cukup naik tinggi dan masih menunggu keputusan the Fed yang dimana masih ada rencana untuk menaikan suku bunga lagi. prediksi penurunan euro ini juga di dukung denngan arah trend yang turun secara teknkal sehingga mendukung terhadap pelemahan. di minggu ini pada hari kamis (14/09) akan ada berita “ECB “ yang di prediksi akan menahan suku bunga lagi. analisa ini di dukung dengan anlaisa candlestick dan analisa trendline.   

Potensi Long- Term : Sell

Potensi Short- Term : Buy


Analisa Fundamental
:

EUR/USD berada di bawah tekanan bearish yang baru dan jatuh ke arah 1.0700 di sekitar 1.0703 untuk pertama kalinya sejak awal bulan Juni pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis malam. Penurunan yang tajam di dalam Initial Jobless Claims mingguan dan revisi naik terhadap Unit Labor Costs Q2 memberikan dorongan naik terhadap Dolar AS dan membebani pasangan matauang EUR/USD.

Initial Jobless Claims AS untuk minggu yang berakhir pada tanggal 1 September, bertambah sebanyak 216.000, jauh lebih baik daripada yang diperkirakan sebesar 234.000. selain itu Nonfarm Productivity Q2 naik 3.5% di bawah daripada yang diperkirakan di 3.8% dan Unit Labor Costs untuk periode yang sama, naik 2.2%, mengatasi dari yang diperkirakan.

Pasar keuangan mencari keamanan pada hari Kamis, dengan munculnya angka – angka makro ekonomi AS yang umumnya bagus dan ketakutan Federal Reserve AS kemungkinan akan menaikkan tingkat suku bunganya sekali lagi pada bulan November membuat para investor berhati-hati sementara menopang Dolar AS.

Sementara itu, Euro mengalami revisi turun dalam GDP Uni Eropa Q2, dari perkiraan pendahuluan sebesar 0.3% QoQ menjadi 0.1%. Angka tahunan berada di 0.5%, di bawah daripada yang diperkirakan sebelumnya 0.6%.

Selain itu Industrial Production Jerman bulan Juli terkontraksi sebesar 0.8% MoM dan 2.1% YoY, lebih buruk daripada yang diperkirakan.


GBPUSD

Analisa Teknikal:

Prediksi pergerakan  Poundsterling  cenderung masih terlihat dalam penurunan dan belum ada potensi untuk kenaikan dalam jangka panjang, sehingga penurunan ini terlihat bisa dalam kelanjutan terhadap penurunan, hal ini di prediksi di pengaruhi karena kota besar di inggris mengalami kebangkrutan yang mungkin ini bisa menjadi penurunan yang cukup signifikan secara garis besar dan kalau dilihat secara teknikal harga juga mendukung penurunan. Berita di minggu ini terdapat berita "GDP MoM " yang akan di rilis pada hari Rabu (13/09) dan di prediksi akan menahan suku bunga. Analisa ini di dukung dengan analisa candlestick dan analisa trendline.

Potensi Long- Term : Sell

Potensi Short- Term : Buy

 

Analisa Fundamental:

Pound dibuat tak berdaya setelah sehari sebelumnya gagal naik, kini penurunan bahkan jauh lebih rendah sentuh 1.24443. Dolar Tetap Kuat

Meskipun tidak bergerak terlalu banyak, tapi Dolar tetap ditutup lebih tinggi dibanding hari sebelumnya. Dolar menguat setelah data klaim pengangguran mingguan dirilis lebih rendah dari ekspektasi, yang berarti juga menandakan bahwa pasar tenaga kerja AS masih tetap kuat.

Hal ini juga membuat narasi yang berkembang di pasar bahwa perekonomian AS mulai melambat, mulai sedikit terkikis. Tapi pernyataan pejabat Fed tentang potensi suku bunga September bisa ditahan, membuat kenaikan terbatas dan US Treasury Yield turun sehingga Dolar cenderung tertahan.

Indeks Harga Rumah Inggris Melemah, Data yang dirilis Halifax House Price Index menunjukkan angka yang lebih rendah dari ekspektasi, -4.6% y/y vs -3.45%. Data ini bahkan turun lebih jauh dibandingkan data bulan sebelumnya -2.5%.

Sementara data bulanan dirilis -1.9% m/m, lebih rendah dari ekspektasi -0.3%, dan bahkan cenderung lebih rendah dibanding bulan sebelumnya -0.4% m/m. Data ini dihitung menggunakan sampel hipotek dari sekitar 15000 pembelian rumah. No News is Good News, Tapi Pound Tetap Lemah

Tidak ada data ekonomi yang signifikan dari AS malam nanti, dan juga tidak ada data yang muncul dari sisi domestik Inggris. Hal ini seharusnya menjadi kabar bagus bagi pasar, setidaknya ada kesempatan untuk sedikit ‘bernafas’.

Praktis Poundsterling akan memanfaatkan situasi ini untuk rebound, tapi dalam skala terbatas. Kami melihat pernyataan Bailey kemarin di depan Dewan cenderung masih berdampak pada market dimana inflasi diyakini akan turun di akhir tahun 2023. Ini berarti kenaikan suku bunga BOE cenderung terbatas di 25 bps, tidak ada lagi kenaikan yang lebih agresif di 50%. Hal ini pula yang membuat pasar cenderung negatif pada pound.

Di sisi lain, pasar juga menantikan petunjuk dari Federal Reserve AS. Jika Fed menambahkan 1 kali lagi peluang kenaikan suku bunga, maka hal ini akan negatif bagi pound karena di sisi lain BOE tidak terlalu agresif dalam mengambil keputusan. Tapi jika Fed mengambil langkah menahan suku bunga, dan dot plot tidak berubah (tetap menyisakan 1 kali kenaikan dari dot plot Juni), maka pound bisa berpotensi menguat.


AUDUSD



Analisa Teknikal
:

Prediksi pergerakan Australian Dollar masih cenderung turun, secara teknikal juga belum ada tanda tanda untuk penguatan terhadap Australian dollar di minggu ini sehinga ini berdampak akan mengalami kelanjutan penurunan di minggu ini dan mungkin akan ada kenaikan hanya dalam jangka pendek dan akan melanjutkan ke penurunan, untuk berita di minggu ini akan ada berita  "NAB Business Confidence" dan prediksi akan mengalami ketahanan terhadap suku bunga yang ada di asutralia tersebut.

Karena penurunan dollar Australia ini bisa berdampak meningkatkan daya beli terhadap masyarakat di Australia . analisa ini di dukung dengan candlestick dan trendline.

Potensi Long- Term : Sell

Potensi Short- Term :  Buy

Analisa Fundamental:

Posisi aussie Dolar dalam pair AUDUSD masih berada dalam trend bearish akan tetapi di prediksi akan mengalami pembalikan dalam jangka pendek , hal ini di sebakan karena pengaruh  penguatan US yang akan berlangsung cukup lama sehingga investor lebih melirik USD dan lebih memilih

 USD, dampak ini bisa menyebabkan tingkat Inflasi terhadap USD cenderung terus menguat dan tingkat penggaguran akan d prediksi bertambah karena kurangnya daya beli masyarakat di Australia.

Australian dollar ini bepeluang cenderung turun yang cukup tinggi sehingga bisa menyebabkan Resesi, di minggu berita ""NAB Business Confidence"" yang berpotensi akan melemah terhadap Australian dollar,

sehingga ini masih bisa di manfaatkan dengan analisa teknikal dalam minggu ini Indeks US juga cenderung masih dalam kenaikan sebelumnya dan berpotensi masih akan terus menguat.


WTI


Analisa Teknikal:

Pergerakan WTI di prediksi masih akan mengalami kenaikan yang cukup tinggi hal ini di pengaruhi karena negara Arab Saudi dan Rusia, eksportir utama minyak mentah dunia, menyatakan bahwa mereka akan memperpanjang pemangkasan produksi minyak mentah mereka sampai akhir tahun 2023. Sehingga ini akan membuat Tindakan mereka telah mendorong naik harga minyak mentah WTI secara signifikan di tengah sedang naiknya harga minyak mentah belakangan ini.

kalau kita lihat pada chart arah trendnya juga mendukung terhadap kealnjutan kenaikan sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa untuk kenaikan ini akan berlangsung cukup lama . analisa ini di dukung dengan analisa candlestick dan analisa trendline,

Potensi Long- Term : Buy

Potensi Short- Term : Sell

Analisa Fundamental:

Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada jam perdagangan sesi Eropa hari Kamis siang sempat berhasil naik menembus $87.00 dan diperdagangkan di sekitar $87.15 per barel. Namun pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis malam terkoreksi kembali turun ke sekitar $86.82 per barel karena kuatnya Dolar AS. Harga minyak mentah WTI mendapatkan momentum kenaikan karena turunnya lebih jauh inventori minyak mentah AS dan karena pemangkasan supply minyak mentah secara sukarela dari Arab Saudi dan Rusia.

Data yang dirilis oleh American Petroleum Institute (API) menunjukkan bahwa inventori minyak mentah AS turun 5.521.000 barel setelah turun pada minggu sebelumnya sebanyak 11.486.000 barel. Penurunan ini jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan penurunan sebesar 1.429.000 barel

: Selain itu, Arab Saudi dan Rusia, eksportir utama minyak mentah dunia, menyatakan bahwa mereka akan memperpanjang pemangkasan produksi minyak mentah mereka sampai akhir tahun 2023.

Tindakan mereka telah mendorong naik harga minyak mentah WTI secara signifikan di tengah sedang naiknya harga minyak mentah belakangan ini. Pemangkasan produksi oleh Arab Saudi ini akan membuat produksi minyak mentah Arab Saudi menjadi hanya tinggal 9 juta barel per hari di bulan Oktober, November dan Desember 2023 dan akan direview secara bulanan. Sementara itu, Deputi PM Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa Rusia akan mengurangi ekspornya sebanyak 300.000 barel per hari sampai akhir dari tahun 2023.

Meskipun demikian, ketakutan akan melambatnya ekonomi Cina telah kembali menekan turun harga minyak mentah dengan Cina adalah pengimpor minyak mentah terbesar di dunia. Para trader minyak mentah sedang menunggu data perdagangan Cina untuk petunjuk baru. Sebelumnya pada minggu ini, Caixin melaporkan bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) Cina turun ke 51.8 pada bulan Agustus dari sebelumnya 54.1 pada bulan Juli.



Disclaimer
Investasi Derivatif melibatkan risiko yang signifikan dan dapat mengakibatkan hilangnya modal yang Anda investasikan. Anda dianjurkan untuk membaca dan mempelajari dengan seksama legalitas perusahaan, produk dan aturan perdagangan sebelum memutuskan untuk memasukkan uang Anda ke dalam investasi. Bertanggung jawab dan akuntabel dalam perdagangan Anda.

PERINGATAN RISIKO PADA PERDAGANGAN
Transaksi melalui margin merupakan produk yang menggunakan mekanisme leverage, memiliki resiko yang tinggi dan tidak dapat dipungkiri cocok untuk semua investor. TIDAK ADA JAMINAN KEUNTUNGAN atas investasi Anda dan karena itu berhati-hatilah terhadap mereka yang memberikan jaminan keuntungan dalam perdagangan. Anda disarankan untuk tidak menggunakan dana tersebut jika tidak siap menderita kerugian. Sebelum memutuskan untuk trading, pastikan Anda memahami risiko yang terjadi dan juga mempertimbangkan pengalaman Anda.

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan