Pasardana.id - Harga minyak dunia turun pada Kamis (28/9/2023) dipicu aksi ambil untung yang dilakukan para investor setelah harga minyak dunia sempat mencapai level tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Seperti dilansir Reuters, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2023 turun US$1,97, atau sekitar 2,1 persen, menjadi US$91,71 per barel di New York Mercantile Exchange.
Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman November 2023 merosot US$1,17, atau sekitar 1,2 persen, menjadi US$95,38 per barel di London ICE Futures Exchange.
Tingginya harga minyak dunia memunculkan kekhawatiran peningkatan inflasi yang dapat membuat Federal Reserve mempertahankan kebijakan moneter yang ketat.
GDP Amerika Serikat tumbuh 2,1 persen pada kuartal kedua dan memperoleh momentum kuartal ini berkat tangguhnya pasar tenaga kerja.
GDP AS diperkirakan tumbuh 4,9 persen pada periode Juli sampai September, namun setelah itu diperkirakan mengalami perlambatan karena terjadi government shutdown mulai 1 Oktober mendatang.