JAKARTA - Bursa saham As, Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Selasa, setelah data ketenagakerjaan yang terbaru mendukung spekulasi Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga.
S&P 500 turun 0,06% mengakhiri sesi pada 4.567,18 poin, Nasdaq menguat 0,31% menjadi 14.229,91 poin, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,22% menjadi 36.124,56 poin.
Perusahaan-perusahaan paling berharga di Wall Street menguat karena imbal hasil Treasury merosot ke posisi terendah dalam beberapa bulan. Nvidia (NVDA.O) dan Apple (AAPL.O) naik lebih dari 2%, sementara Amazon.com (AMZN.O) dan Tesla (TSLA.O) naik lebih dari 1%.
Sebagian besar indeks sektor S&P 500 berakhir melemah setelah data menunjukkan lowongan pekerjaan di AS turun pada bulan Oktober ke level terendah sejak awal tahun 2021, yang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sedang mengalami pelonggaran.
“Ketika suku bunga naik dan permintaan melambat, perusahaan-perusahaan menarik kembali lowongan pekerjaan, yang pada dasarnya adalah apa yang diinginkan The Fed,” kata Kepala Strategi Investasi CFRA Research, Sam Stovall, dilansir dari Reuters, Rabu (6/12/2023).
“The Fed mungkin sudah selesai menaikkan suku bunganya, dan satu-satunya pertanyaan yang belum terselesaikan adalah kapan mereka mulai menurunkan suku bunganya,” kata Stovall.
Laporan lain menunjukkan aktivitas sektor jasa AS meningkat pada bulan November.
Indeks saham kecil Russell 2000 (.RUT) turun 1,4%, mengakhiri kenaikan beruntun empat hari.
Volume di bursa AS relatif besar, dengan 11,9 miliar lembar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 10,6 miliar lembar saham pada 20 sesi sebelumnya.