Badai PHK Makin Ganas, Raksasa Telco Pangkas Ribuan Karyawan

CNBC Indonesia · 13 Feb 4.9K Dilihat

FILE PHOTO: A Cisco Systems sign is seen outside a Cisco health clinic at Cisco Systems in San Jose, California, U.S., March 22, 2018. Picture taken March 22, 2018. REUTERS/Elijah Nouvelage/File Photo               GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD

Jakarta, CNBC Indonesia - 
Raksasa teknologi berbondong-bondong melakukan PHK di awal 2024. Terbaru, raksasa telekomunikasi asal AS, Cisco, berencana melakukan restrukturisasi bisnis yang berdampak pada pemangkasan ribuan karyawan.

Reuters melaporkan Cisco akan fokus menggarap sektor yang lebih menjanjikan untuk menopang pertumbuhan bisnis. Hal ini diungkap sumber dalam yang familiar dengan isu tersebut, dikutip Senin (12/2/2024).

Menurut situs resminya, perusahaan yang yang berbasis di San Jose, California ini memiliki jumlah karyawan total 84.900 pada tahun fiskal 2023.

Perusahaan masih menentukan berapa jumlah total karyawan yang akan terkena dampak PHK dalam waktu dekat.

Pengumuman PHK dilakukan paling cepat pekan ini, saat perusahaan menyampaikan laporan pendapatannya pada 14 Februari mendatang.

Pada November 2022, Cisco mengumumkan dalam panggilan pendapatan tentang restrukturisasi yang berdampak pada sekitar 5% tenaga kerjanya yang mengakibatkan pesangon sebesar US$600 juta dan biaya lainnya.

Cisco menolak berkomentar soal kabar ini.

Langkah yang diambil perusahaan dilakukan pada saat perusahaan teknologi lain termasuk penyedia jaringan Nokia dan Ericsson memangkas ribuan pekerjaan tahun lalu dalam upaya menurunkan biaya.

Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Amazon, Google, dan Microsoft juga melakukan PHK dalam beberapa minggu terakhir.

Cisco sendiri telah memangkas perkiraan pendapatan dan laba setahun penuh pada laporan pendapatan sebelumnya, sebagai tanda bahwa permintaan untuk peralatan jaringannya melambat.

Mereka menyalahkan penurunan tersebut karena perlambatan pesanan pada kuartal pertama, dengan mengatakan pelanggan saat ini fokus pada pemasangan dan penerapan produk di lingkungan mereka.

Perusahaan ini dalam beberapa tahun terakhir bergulat dengan masalah rantai pasokan dan perlambatan permintaan pascapandemi, yang mempercepat upayanya dalam menawarkan perangkat lunak seperti keamanan siber.

(fab/fab)
 

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan