Tesla Terpuruk, Harga Mobil Turun Gila-Gilaan

CNBC Indonesia · 22 Apr 7.8K Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia - Tesla memangkas harga ritel untuk beberapa model mobil listriknya di China dan Amerika Serikat (AS). Diskon yang digelar cukup signifikan, hingga US$ 2.000 atau sekitar Rp 32,4 jutaan.

Tak cuma itu, Tesla juga membanting harga untuk software pengemudian tanpa awak (Full Self Driving/FSD) menjadi US$ 8.000 atau Rp 129,6 jutaan.

Sebelumnya, software sistem otomatis tersebut dibanderol US$ 12.000 atau setara Rp 194,4 jutaan.

Reuters melaporkan FSD sebelumnya merupakan andalan Musk yang digadang-gadang akan menjadi sumber pendapatan bagi Tesla. Namun, setelah bertahun-tahun impian itu gagal, dikutip Senin (22/4/2024).

FSD kerap menuai kritik dari konsumen dan otoritas hukum. Keamanannya pun masih dipertanyakan, menyusul banyaknya kasus kecelakaan yang dialami pengguna FSD.

Pada awal bulan ini, Musk mengatakan Tesla akan meluncurkan proyek ambisius terbarunya, yakni Robotaxi, pada 8 Agustus mendatang. Unit tersebut digadang-gadang akan menjadi tumpuan baru bagi bisnis Tesla.

Sebelumnya, Tesla dilaporkan sedang melakukan PHK besar-besaran yang berpengaruh terhadap 10% karyawannya di seluruh dunia atau sejumlah 14.000-an orang.

Pada pekan lalu, saham Tesla juga turun 6% pada Senin (15/4), lalu kembali ambles 2,7% di hari berikutnya. Ini menandai harga saham Tesla terendah sejak April 2023.

(fab/fab)
 

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan