Heboh Fenomena 'Girl Math', Benaran Hemat atau Sesat Pikir?

Detik ยท 16 Okt 2023 4.8K Dilihat

Jakarta
- Istilah 'Girl Math' atau 'Matematika Perempuan' viral di TikTok beberapa waktu ini. Dapat dikatakan, istilah ini membenarkan hampir seluruh pembelian, dari barang sehari-hari seperti kopi hingga tas mahal. Meskipun versi girl math setiap orang berbeda, pada dasarnya cara ini merasionalisasikan pengeluaran secara tidak logis.

Kurang lebih, seperti ini penjabarannya. Katakanlah, kopi harian dibeli dengan uang tunai, bukan debit. Hal ini dianggap gratis karena tidak mengurangi saldo di rekening. Contoh lainnya adalah, sebelum membeli tas desainer, harga tas tersebut dipecah ke dalam nilai harian sehingga mendapatkan 'biaya per pemakaian' sehingga tampak tidak semahal dengan harga sebenarnya.

Tori Dunlap, jutawan mandiri AS dan pendiri platform pendidikan keuangan 'Her First $ 100k' menganggap hal ini bukan pandangan yang sehat.

"Ini seperti mengubur kepala di pasir," katanya, dikutip dari CNBC, Sabtu (14/10/23).

Menurut Dunlap, tren girl math mungkin dimaksudkan sebagai lelucon, tetapi secara tidak sengaja menormalisasi keputusan pengeluaran yang buruk.

Bila diterapkan di Indonesia, kopi harian, yang katakanlah senilai Rp 20 ribu. Bila dibayar secara tunai dan dianggap 'gratis' karena tidak mengurangi saldo rekening, pada akhirnya tetap menghilangkan Rp 7,3 juta selama setahun tanpa disadari. Hal ini tentunya salah persepsi perhitungan dan merugikan finansial diri sendiri.

Dunlap mengatakan bahwa girl math dapat mempromosikan stereotipe berbahaya. Tren ini dapat melanggengkan stereotipe tak berdasar yang menganggap bahwa perempuan buruk dengan uang.

"Itu mulai merusak ketika memainkan stereotipe bahwa perempuan adalah pemborosan sembrono," katanya.

Tren ini menyembunyikan rasa bersalah yang kerap kali dirasakan perempuan tentang menghabiskan uang untuk hal-hal yang mereka sukai. Hal ini mengarang terhadap upaya untuk membenarkan setiap pembelian, beber Dunlap.

Vivian Tu, CEO Your Rich BFF, memberikan tips dan trik agar masyarakat tidak dirugikan dari teori girl math ini.

"Anda tidak perlu menggunakan girl math untuk membenarkan pembelian sehari-hari atau memperlakukan diri sendiri. Sebagai gantinya, Anda dapat merencanakan berbelanja secara royal atau 'camilan kecil' sebelumnya menggunakan metode 50-30-20," ujar Tu.

Untuk mengikuti strategi ini, sisihkan 50% dari pendapatan. Besaran tersebut digunakan untuk hal-hal penting, seperti sewa tempat tinggal dan tagihan.

Lalu, gunakan 30% untuk keinginan, seperti makan siang dengan teman, tiket konser. Dengan begitu, tidak perlu ada rasa bersalah ketika mengeluarkan uang untuk hal-hal yang disukai. Bila Anda menginginkan sesuatu yang bersifat lebih dari pemasukan, Anda dapat menggunakan sebagian dari budget 30% ini untuk ditabungkan.

Sisa 20% digunakan sebagai tabungan dan investasi. Jumlah sisa ini dapat masuk ke tabungan darurat atau tabungan pensiun untuk masa depan.

Dengan menjalankan cara sederhana ini, diharapkan tetap terpenuhi kebutuhan harian dan kegiatan yang disukai tanpa melupakan masa depan. Girl math cukup dijadikan sebagai lelucon saja dan tidak digunakan untuk kegiatan sehari-hari.

(eds/eds)

Menyarankan