WTI Bullish Ditengah Ketidakpastian Permintaan AS dan China

EURUSD - Euro berada di bawah $ 1,07, turun dari puncak tujuh minggu di $ 1,0756 yang dicapai pada 6 November, karena investor mencerna serangkaian pernyataan oleh pejabat banSee nNd. k sentral. Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengindikasikan bahwa mempertahankan suku bunga deposito pada 4% harus cukup untuk mengendalikan inflasi, tetapi para pejabat akan mempertimbangkan untuk menaikkan biaya pinjaman jika perlu.

GBPUSD - Pound Inggris tetap relatif stabil, diperdagangkan di atas level $ 1,22, karena ekonomi Inggris tidak menunjukkan pertumbuhan pada kuartal ketiga, menentang ekspektasi kontraksi dan berpotensi mencegah resesi tahun ini. Ekonomi Inggris terhenti dari Juli hingga September, dibandingkan dengan kenaikan 0,2% pada kuartal sebelumnya. Secara tahunan, PDB kuartal ketiga 0,6% lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun 2022.

AUDUSD - Dolar Australia terdepresiasi melewati $ 0,C64 dan berada di jalur untuk kehilangan lebih dari 2% minggu ini, karena Reserve Bank of Australia menyampaikan apa yang dianggap analis sebagai kenaikan suku bunga dovish. Bank sentral menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,35% selama pertemuan November dalam langkah yang diperkirakan secara luas, karena inflasi terbukti lebih persisten daripada yang diantisipasi beberapa bulan lalu.

USDJPY - en Jepang melemah lagi melewati 151 per dolar dan berisiko terdepresiasi menuju level terendah sejak 1990 karena pesan hawkish dari Federal Reserve AS sangat kontras dengan komitmen Bank of Japan terhadap kebijakan moneter ultra-mudah. Awal pekan ini, Ketua Fed Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk menjinakkan inflasi.

XAUUSD - Emas turun di bawah $ 1.950 per ons pada hari Jumat, menuju penurunan mingguan kedua berturut-turut, terbebani oleh dolar yang lebih kuat dan imbal hasil Treasury karena investor mencerna sinyal hawkish dari pejabat Federal Reserve AS dan data ekonomi baru, yaitu penurunan sentimen konsumen AS yang lebih besar dari yang diantisipasi dan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi.

WTI - Minyak mentah berjangka WTI naik hampir 2% menjadi $ 77 per barel pada hari Jumat, mencerminkan kenaikan ekuitas karena pasar keuangan yang lebih luas rebound dari komentar hawkish Federal Reserve, tetapi masih di jalur untuk penurunan mingguan ketiga berturut-turut. Kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan di Timur Tengah, ditambah dengan ketidakpastian permintaan AS dan China, berkontribusi pada tekanan penurunan minggu ini.