Wall Street Lanjutkan Penguatan, Cetak Rekor Lagi?

CNBC Indonesia · 27 Feb 7.4K Dilihat

wall street

Jakarta, CNBC Indonesia
- Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka menghijau pada perdagangan Senin (26/2/2024) awal pekan ini, melanjutkan penguatan pada pekan lalu dan di tengah sikap investor yang menanti rilis data inflasi pengeluaran pribadi AS pada Kamis waktu setempat.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dibuka naik tipis 0,05% ke posisi 39.152,52, S&P 500 menguat 0,12% ke 5.094,93, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,22% menjadi 16.032,02.

Pasar saham AS mulai memasuki pekan terakhir di Februari 2024, setelah ketiga indeks mencapai tonggak penting dan mencatatkan minggu-minggu cerahnya dengan bantuan kenaikan saham chip Nvidia, di mana penopangnya yakni kinerja yang membaik di kuartal IV-2023.

Investor kini mengamati apakah momentum kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dapat bertahan seiring dengan masih adanya risiko ekonomi dan inflasi.

"Nvidia telah menjadi hadiah yang terus diberikan dengan laporan kinerja yang positif dan mendorong sektor semikonduktor, teknologi, dan pasar yang lebih luas lebih tinggi dalam seminggu terakhir. Dengan pasar sekarang naik lebih dari 20% sejak level terendahnya pada Oktober 2023, kami memperkirakan pasar akan mengambil jeda pada suatu saat," ujar Stephanie Lang, kepala investasi di Homrich Berg, dikutip dari CNBC International.

Dengan mengingat hal tersebut, investor juga menantikan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS periode Januari 2024, yang merupakan ukuran inflasi favorit bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Adapun data inflasi PCE terbaru akan dirilis pada Kamis waktu AS.

Sebelumnya pada Desember 2023, inflasi PCA AS meningkat 2,6% secara tahunan (year-on-year/yoy), sama dengan periode November dan juga sejalan dengan ekspektasi pasar. Inflasi PCE tahunan Desember 2023 bertahan pada posisi terendah sejak Februari 2021.

Tak hanya itu saja, data klaim pengangguran mingguan AS juga akan dipantau pasar setiap pekannya. Adapun pada pekan yang berakhir 24 Februari diprediksi kembali meningkat menjadi 210.000 klaim, dari sebelumnya pada pekan yang berakhir 17 Februari yang mencapai 201.000 klaim.

Jika data tenaga kerja masih belum ada tanda-tanda mendingin, maka The Fed berpotensi masih akan mempertahankan sikap hawkish-nya pada pertemuan berikutnya.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pasar yang memperkirakan The Fed masih akan menahan suku bunga acuannya di pertemuan 20 Maret mendatang mencapai 97,5%. Hal ini tentunya berkebalikan dari posisi awal tahun ini yang banyak memperkirakan The Fed mulai memangkas suku bunga.

Perubahan ekspektasi pasar ini disebabkan karena pernyataan The Fed yang tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga dan menyatakan optimisme dan kehati-hatian terhadap inflasi.

Keputusan pemangkasan suku bunga akan diambil jika pejabat The Fed memiliki keyakinan yang besar bahwa inflasi terus melandai.

Dari kabar emiten di Wall Street, saham Amazon resmi masuk ke dalam indeks 30 saham Dow pada hari ini, menggantikan saham Walgreens Boots Alliance.

Adapun kepemilikan Dow ditimbang berdasarkan harga saham, bukan kapitalisasi pasar. Penambahan raksasa e-commerce ini akan meningkatkan eksposur indeks terhadap teknologi dan ritel konsumen.

 

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan