Efek Keputusan BoJ pada Suku Bunga, Bikin Indeks NIKKEI Meroket

Ocky Satria ยท 19 Mar 18K Dilihat



Bank of Japan (BoJ) telah membuat keputusan bersejarah dengan mengakhiri era suku bunga negatif yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Langkah ini menandai kenaikan biaya pinjaman untuk pertama kalinya dalam 17 tahun, mengubah suku bunga dari -0,1% menjadi 0% hingga 0,1% dikutip dari CNBC (19/3/2024). Perubahan ini menjadi sorotan karena Jepang berusaha melawan deflasi yang telah menghantuinya selama beberapa dekade.

Pada tahun 2016, Jepang menerapkan kebijakan suku bunga negatif dalam upaya untuk memulihkan perekonomian yang lesu. BoJ mendorong agar masyarakat Jepang membelanjakan uang yang sebelumnya disimpan di bank, dengan harapan bahwa langkah ini akan merangsang konsumsi masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian.

Langkah yang diambil pada hari Selasa ini kemungkinan besar akan berdampak pada arus investasi global. Imbal hasil dalam negeri yang lebih menarik bagi investor Jepang dapat menyebabkan perubahan dalam strategi investasi mereka. Hal ini juga menandai adanya tanda-tanda perubahan yang lebih luas dalam perekonomian Jepang.

Peningkatan gaji bagi para pekerja di beberapa perusahaan terbesar di Jepang telah menjadi yang terbesar sejak tahun 1991. Ini memberikan keyakinan bahwa inflasi ringan akan terus berlanjut, sebuah tujuan inti dari kebijakan bank selama bertahun-tahun. Dengan semakin banyak perusahaan yang menaikkan harga produk mereka dan kekurangan tenaga kerja yang berkontribusi pada kenaikan upah, prospek perekonomian Jepang semakin membaik.

 

Pengaruh Putusan BoJ pada Indeks NIKKEI

Kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Jepang juga semakin meningkat. Pada bulan Februari, indeks saham Nikkei 225 akhirnya melampaui level tertinggi yang dicapai 34 tahun lalu. Setelah Bank of Japan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 200, Indeks Nikkei 225 Jepang bahkan mencapai level di atas 40.000 pada hari Selasa.

Sumber: CNBC

Meskipun berita ini menimbulkan kegelisahan di pasar keuangan, Nikkei 225 berhasil mengakhiri hari dengan kenaikan sebesar 0,66%, mencapai 40.003,60 poin. Sedangkan indeks Topix juga mengalami kenaikan sebesar 1,06%, mencapai 2.750,97 poin.

Sementara itu, di pertemuan kebijakan moneter lainnya, Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 4,35% untuk pertemuan ketiga berturut-turut. Meskipun inflasi mereda, RBA tetap berpegang pada keputusan ini karena angka inflasi masih dianggap tinggi. S&P/ASX 200 mengalami kenaikan sebesar 0,36% setelah keputusan tersebut, melanjutkan tren kenaikan dari hari sebelumnya.

Di pasar saham lainnya, Kospi Korea Selatan mengalami penurunan sebesar 0,93%, sementara saham berkapitalisasi kecil di Kosdaq turun tipis sebesar 0,26%. Di Hong Kong, Indeks Hang Seng turun sebesar 1,15%, sedangkan CSI 300 di Tiongkok daratan juga mengalami penurunan sebesar 0,35%.

Perubahan kebijakan Bank of Japan ini telah menjadi sorotan utama di pasar keuangan global, dengan potensi dampaknya yang meluas secara internasional. Langkah-langkah selanjutnya dari BoJ dan reaksi pasar terhadapnya akan tetap menjadi fokus perhatian para pelaku pasar dan pengamat ekonomi di seluruh dunia.


Dapatkan berita terbaru setiap harinya terkait analisa market, berita trading terupdate, serta analisis teknikal yang andal. DCFX #TheSuperApp dilengkapi dengan fitur lengkap dengan 70+ instrumen global. Jadi, Segera download aplikasinya dan trading sekarang!

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan