Wall Street Lesu Setelah Laporan Pendapatan Emiten Anjlok

Okezone · 18 Apr 10K Dilihat
https: img.okezone.com content 2024 04 18 278 2997289 wall-street-lesu-setelah-laporan-pendapatan-emiten-anjlok-nb1LB4tIE4.jpgWall Street Berakhir Melemah. (Foto: Okezone.com/Reuters)

JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street berakhir melemah pada perdagangan Rabu waktu setempat. Penyebabnya karena investor menilai sikap Federal Reserve dan sejumlah pendapatan perusahaan AS menurun di awal musim pelaporan keuangan.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 45,66 poin, atau 0,12%, menjadi 37,753.31, S&P 500 (.SPX) kehilangan 29,20 poin, atau 0,58%, menjadi 5,022.21 dan Nasdaq Composite ( .IXIC) kehilangan 181,88 poin, atau 1,15%, menjadi 15.683,37.

Aksi jual S&P 500 dalam empat sesi adalah yang terpanjang dalam empat bulan terakhir, menyamai penurunan empat hari yang berakhir pada 4 Januari.

Travelers (TRV.N) anjlok 7,41% dan merupakan salah satu hambatan terbesar pada S&P 500 dan terbesar di Dow Industrials setelah raksasa asuransi itu meleset dari ekspektasi Wall Street untuk laba kuartal pertama.

Selain itu, yang juga membebani indeks acuan S&P (.SPX) setelah hasil kuartalan adalah Prologis (PLD.N), dengan kepercayaan investasi real estat yang berfokus pada gudang turun 7,19%, dan Abbott Laboratories (ABT.N ), yang turun 3,03% setelah melampaui perkiraan triwulanan tetapi mengecewakan terhadap perkiraan tahunannya.

Setelah reli dalam dua bulan terakhir tahun 2023 yang berlanjut hingga kuartal pertama, ekuitas mengalami kesulitan dengan S&P 500 mencatat penurunan sesi keempat berturut-turut. Indeks ini berada pada laju penurunan mingguan ketiga berturut-turut karena investor telah mengurangi ekspektasi mengenai waktu dan ukuran penurunan suku bunga The Fed.

Selain itu, pejabat bank sentral AS termasuk Ketua Fed Jerome Powell enggan memberikan panduan mengenai kapan suku bunga dapat diturunkan, dan malah mengatakan bahwa kebijakan moneter perlu bersifat restriktif lebih lama.

“Pasar sedang menghadapi beberapa hal, inflasi lebih tinggi dari perkiraan kebanyakan orang, ekspektasi penurunan suku bunga semakin menurun dan ketegangan geopolitik semakin meningkat, khususnya di Timur Tengah,” kata Kepala Strategi Pasar Ameriprise Financial, Anthony Saglimbene, dilansir dari Reuters, Kamis (18/4/2024).

"Ini hanya alasan bagi para pedagang untuk mengambil tindakan dan pasar mengambil nafas setelah kenaikan lima bulan yang sangat, sangat kuat," tambahnya.

Gubernur Dewan Fed Michelle Bowman dan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester dijadwalkan untuk berbicara hari ini.

Survei aktivitas ekonomi Beige Book yang dilakukan The Fed menunjukkan sedikit ekspansi dari akhir Februari hingga awal April dan perusahaan-perusahaan khawatir bahwa kemajuan dalam menurunkan inflasi akan terhenti.

Setelah pasar mulai memperkirakan pemotongan suku bunga The Fed pada bulan Juni di awal tahun ini, ekspektasi terhadap pemotongan setidaknya 25 basis poin telah menyusut menjadi 16,8%, dan untuk pemotongan pada bulan Juli menjadi 46%, FedWatch Tool dari CME, membuka peluang baru.

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan