Pesan Menohok Bos OJK ke Ibu-Ibu: Jangan Ciptakan Generasi Sandwich!

CNBC Indonesia · 23 Apr 6.7K Dilihat

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi saat berbincang berbagi pengalaman dalam acara Investment Expo 2023 di Central Park, Jakarta, Jumat (15/9/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau kepada ibu-ibu untuk tidak menciptakan generasi sandwich. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyarankan ibu-ibu untuk dapat mempersiapkan masa pensiun masing-masing tanpa mengharapkan anak untuk menyokong hari tua mereka.

"Kalau kita sudah menyekolahkan anak, jangan berharap 'anak-anak yang nanti menyokong hidupku nanti kalau tua.' Kalau iya, dari keinginan anak sendiri, alhamdulillah. Karena itu cara mereka berbakti dan mengumpulkan pahala, tapi kita sendiri harus siap," kata Friderica di Gedung Perpustakaan Nasional Salemba, Senen Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2024).

Generasi sandwich atau generasi roti lapis merupakan generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya.

Hal itu ia sampaikan pada agenda 'Edukasi Keuangan Bagi Perempuan Dalam Rangka Memperingati Hari Kartini'. Agenda tersebut bertujuan mencerdaskan para ibu-ibu secara finansial. Agenda ini juga digelar dalam rangka memperingati Hari Raya Kartini 21 April 2024.

Menurut Kiki, sapaan akrabnya, perempuan tidak harus menyiapkan masa tuanya dengan menjalankan usaha. Tetapi bisa dilakukan dengan berinvestasi.

"Kalau nggak punya bakat bisnis nggak apa-apa, bisa investasi di emas, reksadana, dan macem-macem, itu silahkan belajar. Jadi kita semua yuk, mumpung masih kuat, berjiwa muda, Insha Allah kita bisa menyiapkan masa depan lebih baik," pungkasnya.

Lebih lanjut, Kiki membagikan cerita pribadinya sebagai salah satu anak dari enam bersaudara. Ia menceritakan orang tuanya tidak membedakan pendidikan untuk anak laki-laki dan perempuan.

"Semua didorong sekolah dan diajari nilai-nilai dari Kartini untuk maju dan punya visi ke depan. Dan saya rasa ibu-ibu adalah orang yang akan mendidik dan menyiapkan generasi penerus bangsa," katanya.

 

Menyarankan