Pengangguran Inggris Meningkat, GBP/USD Terdesak

Inbizia · 23 Apr 7.1K Dilihat

Tahun lalu, rilis data ketenagakerjaan Inggris sempat ditunda karena angkanya menyimpang dari data-data penting lain. Pasar pun meragukan akurasi hasil survei, tetapi UK Office for National Statistics (ONS) mengatakan akan terus berbenah. Setelah itu, pelaporan data ketenagakerjaan Inggris mulai berjalan seperti biasa.

Hari ini (16/April), ONS melaporkan Unemployment Rate (tingkat pengangguran) di Inggris membengkak dari 3.9% menjadi 4.2% pada Februari. Angka tersebut lebih buruk dari perkiraan konsensus yang hanya mengantisipasi kenaikan tipis ke 4.0%.

Di bulan yang sama, pendapatan rerata tanpa bonus (Average Earnings ex Bonus) melambat dari 6.1% ke 6.0%. Sementara itu, data pendapatan plus bonus tidak mengalami peningkatan dari 5.6%.

Para ahli ekonomi menganggap angka-angka tersebut merefleksikan pelemahan di pasar tenaga kerja Inggris. Terlepas dari berbagai isu terkait tingkat akurasinya, melemahnya ketenagakerjaan Inggris mendukung prospek penurunan suku bunga BoE (Bank of England) tahun ini.

Yael Selfin, ekonom utama di KPMG UK, mengatakan bahwa secara keseluruhan data terbaru dari ONS menunjukkan bahwa BoE akan memotong suku bunga saat musim panas atau sekitar bulan Juni-September. Sementara itu, Kenneth Broux dari Société Générale memperkirakan bank sentral Inggris akan lebih dulu menurunkan suku bunga dibanding The Fed.

Data pasar saat ini menunjukkan BoE kemungkinan akan memotong suku bunga sebanyak 46 bp dimulai pada bulan Agustus. Sementara itu, prospek Fed rate cut baru-baru ini mundur dari Juni menjadi September karena inflasi CPI AS masih tinggi.

Kesenjangan ekspektasi suku bunga tersebut memicu penurunan nilai tukar Pound sterling terhadap Dolar. Selama perdagangan sesi New York hari ini, pasangan mata uang GBP/USD merosot hingga ke bawah 1.2450.

Untuk selanjutnya, para trader dan investor akan memantau rilis data inflasi Inggris besok. Konsensus memperkirakan inflasi tahunan Inggris menurun dari 3.4% menjadi 3.1% dan inflasi inti melemah dari 4.5% ke 4.1% pada Maret 2024.

Apabila hasilnya meleset jauh dari perkiraan, pelemahan Sterling mungkin akan jauh lebih signifikan.

Menyarankan