Penyebab Konflik Laut China Selatan dan Solusi ASEAN Cegah Sengketa

Kompas · 08 Jan 13.6K Dilihat



KOMPAS.com
- ASEAN dan konflik Laut China Selatan menjadi salah satu isu yang dibahas dalam debat calon presiden untuk pemilu 2024 Indonesia, Minggu (7/1/2024).

Penyebab konflik Laut China Selatan adalah saling klaim dari sejumlah negara yang dilewati jalur perairan strategis ini, termasuk China dan Taiwan yang mengeklaim hampir seluruhnya.

Dikutip dari kantor berita AFP, berikut adalah faktor-faktor kenapa Laut China Selatan diperebutkan selama puluhan tahun dan solusi ASEAN mencegah konflik.

Sebagian besar dari ratusan pulau kecil di Laut China Selatan mulanya tidak berpenghuni.

Rantai kepulauan di Paracel dan Spratly berisi pulau-pulau terbesar, sedangkan Scarborough Shoal adalah pulau kecil di timur.

Laut China Selatan adalah penghubung maritim utama antara Samudera Pasifik dan Hindia, sehingga memiliki nilai perdagangan dan militer yang sangat besar.

Jalur pelayarannya menghubungkan Asia Timur dengan Eropa dan Timur Tengah. Perdagangan via kapal ini bernilai triliunan dollar AS setiap tahunnya.

Cadangan minyak dan gas dalam jumlah besar yang belum dieksploitasi diyakini ada di dasar Laut China Selatan, tetapi perkiraannya sangat bervariasi.

Perairan luas ini juga dihuni beberapa terumbu karang terbesar di dunia. Dengan berkurangnya kehidupan laut di dekat pantai, Laut China Selatan menjadi sumber ikan untuk bahan makanan populasi manusia yang terus bertambah.

Argumen Beijing mayoritas berdasarkan peta China dari tahun 1940-an.

China awalnya menggunakan 11 garis putus-putus untuk menandai wilayah yang diklaim, lalu dikurangi menjadi sembilan garis putus-putus (nine dash line) saat "Negeri Tirai Bambu" dipimpin Mao Zedong.

Klaim China yang luas ini mendekati wilayah pantai negara-negara lain.

Kepulauan Paracel diklaim oleh China, Taiwan, dan Vietnam, tetapi Beijing menguasai semuanya sejak konflik dengan Vietnam Selatan pada 1974.

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan

Emas Turun Ditengah Meningkatnya Kerusuhan di Timur Tengah

Andrew Fischer · 08 Mei 149.5K Dilihat

Harga Emas Anjlok 2% Karena Kekhawatiran Eskalasi Konflik Timur Tengah Mereda

Bisnis · 23 Apr 255.8K Dilihat

Ini Efek Jangka Panjang Konflik Israel-Iran Terhadap Minyak Dunia

Ocky Satria · 19 Apr 13.7K Dilihat

Perang Gaza Panas, Google Bagi Duit Rp 126 M ke Israel & Palestina

CNBC Indonesia · 26 Jan 5.6K Dilihat

Hamas Adu Mulut dengan Iran soal Serangan 7 Oktober ke Israel

CNN Indonesia · 28 Des 2023 9.7K Dilihat

Lebih dari 20 Negara Berkoalisi dengan AS Lindungi Pelayaran di Laut Merah

Kompas · 22 Des 2023 9.9K Dilihat

Seberapa Kuat Houthi sampai Bikin Israel dan Barat Keteteran?

CNN Indonesia · 21 Des 2023 11.4K Dilihat

Produk Israel Laris Manis Terjual di Indonesia, Ini Daftarnya

Okezone · 19 Des 2023 8.4K Dilihat

Agresi Israel ke Gaza Makin Gila, Hamas Mulai Rekrut Milisi di Lebanon

CNN Indonesia - Ekonomi · 19 Des 2023 7.2K Dilihat