Gaji Elon Musk dari Tesla Terancam Turun, Ini Penyebabnya

CNBC Indonesia · 01 Feb 10.2K Dilihat



Jakarta, CNBC Indonesia -
Paket gaji Elon Musk di Tesla senilai US$ 55,8 miliar atau setara Rp 880 triliun digugat oleh hakim di Delaware, sebuah negara bagian di Amerika Serikat (AS).

Hakim Delaware menuntut pembayaran Tesla ke Musk diturunkan setelah mendeteksi sang CEO memiliki hubungan erat dengan dewan direksi yang menyetujui besaran gaji tersebut.

Keputusan hakim membuat Musk murka dan mengumbar rencananya memindahkan perseroan Tesla yang terdaftar di Delaware ke markasnya di Texas.

"Jangan pernah mendirikan perseroan di Delaware," kata Musk melalui akun X personalnya.

"Haruskah Tesla mengganti negara perseroannya ke Texas yang merupakan negara kantor pusatnya berdiri?", ia mempertanyakan ke para pengikut di X.

Sekitar 87% responden polling Musk di X menyetujui rencana tersebut. Agaknya banyak yang berempati dengan kemarahan Musk karena gajinya hendak diturunkan.

Dikutip dari Gizmodo, Kamis (1/2/2024), aksi sang miliarder yang memperjuangkan hak kompensasinya mendapat respons positif dari netizen.

Studi menunjukkan 89% warga AS menilai gaji mereka tak cukup atau tak sesuai dengan beban kerja yang diberikan. Sementara itu, 60% warga AS mengaku gajinya hanya cukup untuk menyambung hidup setiap bulan. Tak ada duit yang tersisa untuk menabung.

Tentu saja Musk yang kerap bertengger di nomor 1 atau 2 orang terkaya di dunia tak harus merasakan hal tersebut. Namun, tetap saja penurunan kompensasi atau gaji bukan hal yang menyenangkan.

Paket gaji Musk digugat ke pengadilan usai investor Tesla meminta merevisi ulang syarat dan ketentuan pembayaran ke sang CEO pada 2022. Musk diketahui tak menerima gaji dari Tesla.

Namun, ia memegang jumlah saham yang signifikan di perusahaan tersebut. Musk lalu menuntut agar ia mengendalikan 25% saham di perusahaan.

Jika tidak, ia merasa tak nyaman melakukan transformasi di Tesla untuk memimpin pengembangan AI dan robotik.

Sebagai informasi, sebanyak 60% perusahaan yang masuk Top 500 Fortune mendaftarkan perseroannya di Delaware, termasuk Tesla. Sebab, negara bagian tersebut memberikan kebijakan pajak dan legal yang menguntungkan.

Mayoritas perusahaan bisa menghindari pajak pendapatan negara dengan mendaftarkan perseroannya di Delaware. Selain itu, negara tersebut juga cenderung mengakomodir proses legal yang efisien ketika ada sengketa.

Texas yang merupakan negara markas Tesla tak terlalu populer untuk mendirikan perseroan.

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan