JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street ditutup menguat dengan indeks S&P 500 yang kembali naik ke level tertinggi sepanjang masa untuk sesi kelima berturut-turut pada perdagangan Kamis waktu setempat.
Hal itu terjadi setelah data pertumbuhan ekonomi AS mengkuat pada kuartal IV-2023. Sementara Tesla jatuh menyusul perkiraan penjualan yang mengecewakan.
S&P 500 naik 0,53% mengakhiri sesi di 4.894,16 poin. Kemudian Nasdaq menguat 0,18% menjadi 15.510,50 poin, sedangkan Dow Jones Industrial Average menguat 0,64% menjadi 38.049,13 poin.
Kenaikan tersebut memperpanjang reli di mana S&P 500 (.SPX), baru-baru ini mencapai rekor tertinggi untuk pertama kalinya dalam dua tahun, terangkat oleh optimisme terhadap perekonomian dan suku bunga yang lebih rendah, serta taruhan pada kecerdasan buatan.
Saham Tesla (TSLA.O) merosot hingga 12% ke level terendah sejak Mei 2023 setelah CEO Elon Musk memperingatkan pertumbuhan penjualan akan melambat tahun ini meskipun ada potongan harga yang merugikan marginnya. Hal ini menjadikan nilai pasar saham pembuat mobil tersebut sekitar USD580 miliar, di bawah Eli Lilly (LLY.N) dan tepat di atas Broadcom (AVGO.O).
Sementara itu, perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan hingga Desember karena meningkatnya belanja konsumen. Hal ini mengacaukan prediksi resesi setelah Federal Reserve secara agresif menaikkan suku bunga, dengan pertumbuhan setahun penuh sebesar 2,5%.
“PDB merupakan kejutan yang baik bagi pasar karena tidak ada masalah inflasi, dan konsumen terus membelanjakan uangnya,” kata Rob Haworth, Direktur Strategi InSestasi Senior US Bank Asset Management Group, Rob Haworth, dilansir dari Reuters, Jumat (26/1/2024).
“Jadi ada lebih banyak dukungan terhadap narasi bahwa pendapatan perusahaan dan pertumbuhan penjualan harus lebih baik seiring kita melangkah maju,” ujarnya.
Data lain menunjukkan klaim pengangguran awal untuk pekan yang berakhir 20 Januari naik menjadi 214.000, lebih tinggi dari perkiraan angka 200.000.