Tesla PHK 10 Persen Karyawan Global

CNN Indonesia · 16 Apr 3.3K Dilihat



Tesla
memutus hubungan kerja (PHK) 10 persen karyawan globalnya. PHK dilakukan lantaran penjualan mobil listrik menurun, serta perang harga yang semakin intensif untuk kendaraan listrik (EV).

Informasi PHK berserta alasannya itu diketahui dari memo internal yang ditulis CEO Tesla Elon Musk.

"Saat kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas," kata Musk dalam memo yang dikirimkan kepada seluruh karyawan, dikutip Reuters, Senin (16/4).

"Sebagai bagian dari upaya ini, kami telah melakukan peninjauan menyeluruh terhadap organisasi tersebut dan membuat keputusan sulit untuk mengurangi jumlah karyawan kami lebih dari 10 persen secara global," imbuhnya.

Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Tetapi, dalam cuitan di X, Musk membenarkan kabar PHK tersebut.

"Setiap lima tahun, kami perlu melakukan reorganisasi dan merampingkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya," tulisnya, Senin (16/4).

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada dua pemimpin senior, yakni Kepala Pengembangan Baterai Drew Baglino dan VP Kebijakan Publik Rohan Patel, yang juga mengumumkan mundur dari perusahaan.

Musk terakhir kali mengumumkan pemutusan hubungan kerja pada 2022 lalu, setelah mengatakan kepada para eksekutif bahwa dia memiliki "firasat yang sangat buruk" tentang perekonomian.

Namun, jumlah karyawan Tesla telah meningkat dari sekitar 100 ribu pada akhir 2021, menjadi lebih dari 140 ribu pada 2023.

CEO Rex Shares Scott Acheychek yang mengelola ETF dengan eksposur tinggi terhadap saham Tesla, menggambarkan pengurangan jumlah karyawan sebagai hal yang strategis.

Di sisi lain, Kepala Investasi di Running Point Capital Advisors Michael Ashley Schulman menganggap kepergian para eksekutif senior sebagai "sinyal negatif hari ini" bahwa pertumbuhan Tesla sedang dalam kesulitan.

Kurang dari setahun yang lalu, kepala keuangan Tesla, Zach Kirkhorn, meninggalkan perusahaan, memicu kekhawatiran tentang perencanaan suksesi.

Saham Tesla ditutup anjlok 5,6 persen menjadi US$161,48 pada Senin (16/4) waktu setempat, serta jatuh sekitar 33 persen sepanjang tahun ini.

PHK ini muncul usai Tesla membatalkan produksi mobil murah yang telah lama dijanjikan. Berdasarkan laporan eksklusif Reuters pada 5 April lalu, mobil seharga US$25 ribu yang diandalkan para investor untuk mendorong penjualan itu tak jadi dirilis.

Padahal, Musk sempat mengatakan mobil yang dikenal dengan nama Model 2 itu akan mulai diproduksi pada akhir 2025.

Tak lama setelah berita tersebut diterbitkan, Musk mengunggah tulisan "Reuters berbohong" di situs media sosialnya X, tanpa merinci ketidakakuratan apa pun.

Ia belum berkomentar mengenai mobil tersebut sejak saat itu, sehingga membuat investor dan analis berspekulasi tentang masa depan mobil murah tersebut.

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan