Ekonomi AS Kena Bahaya, Sinyal Suku Bunga Turun Redup

CNBC Indonesia · 08 Apr 285K Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed, menyatakan tidak akan ada upaya pemangkasan suku bunga acuan Fed Fund Rate. Imbas dari tekanan inflasi yang masih tinggi.

Para pejabat The Fed menilai, meski inflasi sudah turun mendekati target sekitar 2%, namun angkanya masih sulit turun dan bahkan berisiko kembali naik, membuat bank sentral berpotensi malah menaikkan lagi suku bunga.

"Kami masih belum sampai pada titik pembahasan untuk menurunkan suku bunga kebijakan, dan saya malah terus melihat sejumlah risiko kenaikan inflasi," kata anggota Dewan Gubernur The Fed Michelle Bowman dilansir Reuters, seperti dikutip Senin (8/4/2024).

Michelle Bowman mengatakan, potensi tekanan inflasi yang berlanjut dapat mengubah prospek keputusan kebijakan mendatang. Sebagaimana diketahui, suku bunga The Fed saat ini berada pada kisaran 5,25%-5,50%.

"Meskipun ini bukan baseline outlook saya, saya masih melihat risiko pada pertemuan mendatang bahwa kita mungkin perlu menaikkan suku bunga kebijakan lebih lanjut, jika laju inflasi terhenti atau bahkan berbalik arah," tegasnya.

Pernyataan hawkish Bowman serupa dengan pandangan Presiden The Fed Dallas Lorie Logan. Menurutnya, terlalu dini untuk berpikir bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuannya sebab ketidakpastian ekonomi masih banyak.

"Saya meyakini bahwa terlalu dini untuk berfikir tentang pemangkasan suku bunga," kata Logan, sambil menekankan kekhawatirannya terhadap tekanan inflasi yang masih tidak stabil sejak awal tahun.

Kedua pejabat The Fed itu menyampaikan pandangannya seiring dengan hasil rilis data penyerapan tenaga kerja di Amerika Serikat yang masih sangat kuat. Tingkat pengangguran pada Februari 2024 tercatat turun dari 3,9% menjadi 3,8%.

Masih tingginya rekrutmen tenaga kerja di AS dianggap para pejabat The Fed menandakan ekonomi AS masih sangat kuat, dan berpotensi untuk terus mendorong inflasi ke depan. Cara pandang the Fed ini pun akhirnya memengaruhi sentimen pelaku pasar keuangan terhadap potensi turunnya suku bunga Fed Fund Rate yang mulanya dianggap terjadi pada paruh kedua tahun ini.

"Data-data terbaru tidak akan membuat para pejabat the Fed condong untuk menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat," kata Thomas Simons, ekonom senior di Jefferies Group

 
(mkh/mkh)
 

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan