Amazon kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Raksasa toko online itu mengungkap 9.000 karyawannya akan kehilangan pekerjaan. Padahal belum lama ini mereka sudah memberhentikan 18 ribu pegawai sehingga total ada 27 ribu orang kena PHK.
Dalam memonya, CEO Amazon Andy Jassy mengatakan PHK ini didasari kondisi ekonomi yang tidak menentu, dan mengatakan perusahaan butuh merampingkan pengeluaran dan jumlah karyawan.
"Prinsip utama dari perencanaan tahunan kami tahun ini adalah menjadi lebih ramping sambil melakukannya dengan cara yang memungkinkan kami untuk tetap berinvestasi dengan kuat dalam pengalaman pelanggan jangka panjang yang kami yakini dapat meningkatkan kehidupan pelanggan dan Amazon secara keseluruhan," tulis Jassy dalam memo tersebut, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (21/3/2023).
Divisi yang terdampak dalam PHK tahap kedua ini adalah Amazon Web Services (AWS), Twitch, iklan, dan human resources. Sebelumnya, Amazon sudah mem-PHK 18.000 orang yang mencakup karyawan di divisi hardware dan layanan, ritel, dan human resources.
Amazon sendiri memiliki 1,5 juta karyawan di seluruh dunia, termasuk 300.000 karyawan korporat. Dengan total 27.000 karyawan yang dirumahkan dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan besutan Jeff Bezos itu sudah memangkas 9% karyawan korporatnya.
PHK ini juga berdampak pada divisi streaming Twitch, di mana CEO Twitch Dan Clancy mengatakan sekitar 400 karyawan akan dirumahkan. Keputusan PHK ini juga diumumkan hanya beberapa hari setelah mantan CEO Twitch Emmett Shear mundur dari jabatannya.
PHK tahap kedua yang diumumkan Amazon mengikuti langkah Meta, perusahaan induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram. Pekan lalu, Meta mengumumkan akan memangkas 10.000 karyawan tahun ini, setelah mem-PHK 11.000 orang tahun lalu.
