Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengatakan serangkaian pesawat tak berawak yang diluncurkan kelompok anti-Presiden Rusia Vladimir Putin dan Ukraina, menggempur wilayahnya pada Senin (22/5) malam.
Dalam unggahannya di Telegram, Gladkov melaporkan dua rumah di Grayvoron, Belgorod, dihantam serangan drone. Grayvoron sendiri merupakan lokasi yang sebelumnya diklaim diserang oleh pasukan Rusia pro-Ukraina.
"Rumah-rumah terbakar setelah alat peledak dijatuhkan dari pesawat tak berawak," kata Gladkov, seperti dikutip CNN, Selasa (23/5).
Gladkov juga menyebut alat peledak turut menghantam sebuah bangunan administratif dan rumah di desa Boriskovka. Insiden itu terjadi dalam dua serangan terpisah dan tidak ada korban dalam serangan-serangan drone tersebut.
Tak ada pula pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan ini.
Pada Senin (22/5), Gladkov sempat menyampaikan sebagian besar penduduk Grayvoron telah dievakuasi dari kota setelah delapan orang terluka imbas serangan yang dilancarkan kelompok sabotase yang berkaitan dengan pasukan Ukraina.
Kelompok tersebut disinyalir merupakan Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Relawan Rusia, yang mengklaim bahwa mereka telah 'sepenuhnya membebaskan pemukiman Kozinka dan memasuki Grayvoron' usai menyeberang dari Ukraina ke Belgorod.
Perwakilan badan intelijen pertahanan Ukraina, Andriy Yusov, mengatakan kelompok tersebut terdiri dari warga negara Rusia dan bertindak secara independen.
Dalam beberapa waktu terakhir, Belgorod menjadi salah satu lokasi di Rusia yang diserang habis-habisan oleh pasukan Ukraina dan pro-Ukraina.
Awal bulan ini, Gladkov mengatakan dua pesawat tak berawak meledak dan jatuh di atas daerah pemukiman.
Tak ada laporan korban dalam serangan-serangan tersebut. Namun dua bangunan perumahan dan sebuah mobil rusak buntut insiden itu.
Pesawat tak berawak lainnya juga dikabarkan telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia di wilayah tersebut.
