KYIV, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengundang mitranya dari Ukraina, Volodymyr Zelensky, ke Gedung Putih.
Kabar itu membuka rangkuman hari ke-656 serangan Rusia ke Ukraina Senin (11/12/2023).
Dilansir dari Guardian, berikut kabar selengkapnya.
- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengundang mitranya dari Ukraina, Volodymyr Zelensky, ke Gedung Putih. Ini dilakukan beberapa hari setelah pemerintahannya memperingatkan bahwa mereka akan kehabisan dana bantuan untuk Ukraina dalam beberapa minggu kecuali jika anggota parlemen AS yang berseteru bertindak.
- Para senator dari Partai Republik AS pekan lalu memblokir bantuan darurat senilai 106 milyar dollar AS, terutama untuk Ukraina dan Israel setelah kaum konservatif menolak untuk mengesampingkan reformasi imigrasi yang mereka tuntut sebagai bagian dari paket tersebut.
- Kantor Zelensky mengatakan bahwa ia akan tiba di Washington pada Senin dan bahwa ia akan bertemu dengan Biden dalam sebuah kunjungan kerja yang akan mencakup serangkaian pertemuan dan diskusi.
- Zelensky menghadiri pelantikan presiden baru Argentina, Javier Milei, dalam perjalanan resmi pertamanya ke Amerika Latin di mana ia berusaha untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara berkembang. Milei menyambut presiden Ukraina tersebut di istana kepresidenan setelah pelantikannya. Keduanya berbagi pelukan erat dan bertukar kata.
- Zelensky mengatakan bahwa ia telah melakukan percakapan yang jujur dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán di sela-sela peresmian. "Pembicaraan itu sejujur mungkin, dan jelas, pembicaraan itu mengenai urusan Eropa kami," kata Zelensky dalam pidato video malamnya. Orbán telah mengancam untuk memblokir lebih banyak bantuan Uni Eropa untuk Ukraina dan juga pembicaraan aksesi keanggotaannya.
- Inggris mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan dua kapal pemburu ranjau ke Ukraina. Kapal pemburu ranjau, yang awalnya bernama HMS Grimsby dan HMS Shoreham, berganti nama menjadi Chernihiv dan Cherkasy di Glasgow pada bulan Juni, dan akan membantu Ukraina untuk menjaga rute penting bagi pelayaran dagang yang melintasi Laut Hitam.
