Inggris dan AS Tuduh Rusia Lakukan Spionase terhadap Sejumlah Politisi

voaindonesia · 08 Des 2023 6.7K Dilihat



Pemerintah Inggris dan Amerika Serikat, pada Kamis (7/12), menuduh dinas keamanan Rusia terlibat dalam kampanye spionase dunia maya yang berkelanjutan, terhadap politisi, jurnalis, dan LSM terkemuka.

Rusia telah dicurigai ikut campur dalam politik Inggris sebelumnya, termasuk dalam referendum Brexit yang memecah belah pada 2016, namun pemerintah Konservatif telah dikritik karena gagal menyelidikinya.

Dalam klaim terbarunya, Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) berada di balik “upaya yang gagal untuk ikut campur dalam proses politik Inggris” dan mengatakan pihaknya telah memanggil duta besar Rusia untuk London terkait masalah tersebut.

Sementara itu, jaksa AS membuka dakwaan terhadap dua warga negara Rusia atas peretasan jaringan komputer di Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara NATO lainnya. Kedua orang tersebut kini menghadapi sanksi di kedua negara.

“Upaya Rusia untuk ikut campur dalam politik Inggris sama sekali tidak dapat diterima, dan [mereka] berupaya mengancam proses demokrasi kita,” kata Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron dalam sebuah pernyataan.

“Dengan memberikan sanksi kepada mereka yang bertanggung jawab dan memanggil duta besar Rusia hari ini, kami mengungkap upaya jahat mereka dalam mempengaruhi dan menyoroti contoh lain bagaimana Rusia memilih untuk bertindak di panggung global,” katanya.

Kantor Cameron mengatakan Center 18, sebuah unit di dalam FSB, bertanggung jawab atas “berbagai operasi spionase dunia maya” yang menargetkan Inggris.

Salah satu dari dua pria yang didakwa di Amerika Serikat adalah seorang perwira di unit tersebut.

Pemerintah Inggris mengklaim FSB menargetkan anggota parlemen dari berbagai partai politik, dengan beberapa serangan yang mengakibatkan dokumen bocor dalam operasi yang berlangsung setidaknya dari tahun 2015 hingga 2023.

Organisasi tersebut juga telah meretas dokumen perdagangan Inggris-AS yang bocor menjelang pemilihan umum Inggris pada bulan Desember 2019, tambahnya.

Kedua pria yang didakwa di Amerika Serikat, Ruslan Aleksandrovich Peretyatko dan Andrey Stanislavovich Korinets, tidak berada dalam tahanan AS. Kedua dakwaan terhadap mereka masing-masing memiliki hukuman maksimal lima dan 20 tahun penjara.

Kementerian luar negeri mengatakan Peretyatko dan Korinets telah dikenakan sanksi atas keterlibatan mereka dalam persiapan apa yang disebut sebagai kampanye spear-phishing dan “aktivitas yang bertujuan untuk melemahkan Inggris.”

Spear-phishing melibatkan pengiriman tautan jahat ke target tertentu “untuk mencoba membujuk mereka agar membagikan informasi sensitif.”

Penyerang sering melakukan “aktivitas pengintaian di sekitar target mereka” untuk membuat upayanya lebih efektif, menurut Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris.

Kedua pria tersebut dituduh menargetkan pejabat dan mantan pejabat AS di Pentagon, Departemen Luar Negeri, fasilitas Departemen Energi, dan komunitas intelijen setidaknya dari tahun 2016 hingga 2022.

“Keduanya saat ini dicari oleh FBI dan diyakini berada di Rusia,” kata seorang pejabat senior FBI kepada wartawan yang tidak ingin disebutkan namanya.

Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah hingga US$10 juta untuk informasi yang mengarah pada lokasi dan penangkapan mereka. [ns/rs]

Menyarankan

AS Kirim Paket Senjata Terakhir yang Tersedia ke Ukraina

Kompas · 28 Des 2023 3.7K Dilihat

Rangkuman Hari Ke-656 Serangan Rusia ke Ukraina: Biden Undang Zelensky ke Gedung Putih | Safari Zelensky ke Amerika Latin

Kompas · 12 Des 2023 9.1K Dilihat

Dana Perang Ukraina Hampir Habis, Zelensky Mau Temui Biden di AS

CNN Indonesia · 12 Des 2023 7.2K Dilihat

Pejabat AS Tak Satu Suara soal Bantuan untuk Perang Ukraina

Kompas · 11 Des 2023 9.1K Dilihat

Rusia Singgung NATO sebagai Syarat Damai di Ukraina, Ditolak Kyiv

CNN Indonesia - Ekonomi · 28 Nov 2023 7.9K Dilihat

Rangkuman Hari Ke-635 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Pecat Pejabat Lagi | Mokswa Bantah Kirim Migran

Kompas · 21 Nov 2023 11.9K Dilihat

AS Berlakukan Sanksi Baru terhadap Rusia

voaindonesia · 03 Nov 2023 11.6K Dilihat

Zelensky di Sidang Umum PBB: Perang Rusia Tak Hanya Soal Ukraina!

Detik · 20 Sep 2023 9.4K Dilihat

6 Hari di Rusia, Kim Jong Un Dioleh-olehi Drone hingga Rompi Antipeluru

Detik · 18 Sep 2023 8.6K Dilihat