Waktunya S&P 500 Tembus Nilai Tertinggi

Nicolas Noviyanto ยท 12 Okt 2023 114.6K Dilihat
Waktunya S&P 500 Tembus Nilai Tertinggi

Indeks S&P 500 (SPX) naik sekitar 20% selama 52 minggu terakhir, tetapi belum mencapai titik tertinggi baru sejak hari trading pertama tahun 2022. Artinya telah lewat 443 hari trading tanpa adanya titik atau level tertinggi baru. Sejak peristiwa Great Depression, hal ini hanya pernah terjadi tujuh kali. Tinjauan historis dapat memberikan pandangan baru ke depan.

Sudah 443 Hari Trading Berlalu
Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa sudah delapan kali sejak Great Depression ketika S&P 500 melewati hari-hari trading tanpa mencapai titik tertinggi yang baru. Selama penurunan berturut-turut saat ini, S&P 500 turun 25% pada titik terendah sejak rekor tertinggi yang terakhir, yang dicapai sekitar setahun yang lalu (248 hari trading). Penarikan/ drawdown sebesar 25% ini relatif ringan dibandingkan dengan penarikan yang lainnya. Hanya pada tahun 1958 mencatat drawdown yang lebih kecil.

Kolom terakhir tabel menunjukkan berapa bulan lagi, setelah 443 hari trading, yang dibutuhkan S&P 500 untuk mencapai titik tertinggi baru. Rata-rata adalah 29 bulan dengan median 18 bulan. Namun, jika kita melihat tiga contoh ketika S&P 500 berada dalam 20% dari harga tertinggi terakhir, diperlukan waktu sekitar dua bulan untuk mencapai harga tertinggi baru dalam dua kejadian, dan kurang dari lima bulan dalam kejadian lainnya.



Tabel di bawah menunjukkan tekanan beli telah meningkat pada saham. Setelah 443 hari tanpa titik tertinggi baru, S&P 500 naik rata-rata lebih dari 14% selama enam bulan berikutnya, dengan enam dari tujuh mencatat return yang positif. Setahun kemudian, indeks naik rata-rata 17% dengan lima dari tujuh tingkat pengembalian sebesar 20% atau lebih. Hanya terdapat tujuh titik data, namun setelah pencapaian tersebut, S&P 500 mengungguli imbal hasil umumnya pada semua jangka waktu yang ditampilkan.



Terakhir, lihatlah grafik yang menunjukkan pengembalian S&P 500 setelah titik tertinggi yang menyebabkan penurunan beruntun selama 443 hari ini. Garis hitam tebal adalah tren saat ini, dan terdapat beberapa tren terakhir yang ditandai dengan warna. Berdasarkan semua hal di sini, cukup beralasan untuk memperkirakan bahwa titik tertinggi baru berikutnya akan datang dalam waktu dekat.




Dapatkan berita terbaru setiap harinya terkait analisa market, berita trading terupdate, serta analisis teknikal yang andal. DCFX #TheSuperApp dilengkapi dengan fitur lengkap dengan 70+ instrumen global. Jadi, Segera download aplikasinya dan trading sekarang!

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan

Saham Megacap Makin Moncer Jelang Akhir 2023

Nicolas Noviyanto ยท 11 Okt 2023 148.9K Dilihat

Indeks Kospi Anjlok 2,41 Persen

Pasar Dana ยท 04 Okt 2023 122.5K Dilihat

Pakai Google Maps Bisa Kesasar, Ini Penyebabnya

CNBC Indonesia ยท 04 Okt 2023 106.2K Dilihat

Indeks Nikkei Anjlok 2,28 Persen

Pasar Dana ยท 04 Okt 2023 109.5K Dilihat

ANALIS MARKET (04/10/2023) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

Pasar Dana ยท 04 Okt 2023 139.6K Dilihat

ANALIS MARKET (04/10/2023) : IHSG Diperkirakan Melanjutkan Tren Pelemahannya

Pasar Dana ยท 04 Okt 2023 138.1K Dilihat

ANALIS MARKET (04/10/2023) : IHSG Berpotensi Melanjutkan Penurunan

Pasar Dana ยท 04 Okt 2023 99.2K Dilihat

EURUSD Turun Ke Level Terendah Sejak Desember 2022

Paolo Liszman ยท 04 Okt 2023 429.6K Dilihat

ANALIS MARKET (04/10/2023) : IHSG Berpotensi Melemah, 6 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Trading

Pasar Dana ยท 04 Okt 2023 63.7K Dilihat