Starbucks Timur Tengah PHK 2.000 Lebih Karyawan Imbas Boikot Israel

CNN Indonesia - Ekonomi · 06 Mar 4.3K Dilihat



lShaya Group, operator Starbucks di Timur Tengah, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih dari 2.000 karyawan.

Pasalnya, bisnis babak belur imbas boikot Israel yang dilakukan konsumen buntut agresi yang mereka lancarkan di Gaza.

Proses PHK dimulai pada Minggu mendatang terhadap 4 persen dari total 50 ribu pegawai. Sebagian besar dari jumlah ini merupakan karyawan dari Starbucks Timur Tengah dan Afrika Utara.

Pemboikotan yang banyak terjadi terhadap merek-merek Barat menyebabkan kondisi perdagangan perusahaan sulit.

 

Pada Januari lalu, Starbucks menyatakan perang Hamas-Israel menyebabkan penurunan penjualan di Timur Tengah dan Amerika Serikat secara signifikan. Hal ini memaksa mereka melakukan pemutusan hubungan kerja.

"Sebagai hasil dari kondisi perdagangan yang terus-menerus menantang selama enam bulan terakhir, kami telah mengambil keputusan yang sedih dan sangat sulit untuk mengurangi jumlah rekan kerja di toko-toko Starbucks MENA kami," sebut AlShaya.

Dalam pernyataan lain, AlShaya menyatakan dukungannya untuk rekan-rekan yang terkena PHK dan tetap akan berkomitmen pada wilayah tersebut.

"Pikiran kami bersama dengan mitra baju hijau yang akan pergi, dan kami ingin berterima kasih atas kontribusi mereka," kata juru bicara Starbucks. "Starbucks tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan AlShaya untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang di wilayah penting ini," tambahnya, dilansir dari Reuters (5/3).

Selain itu, Januari lalu AlShaya juga menyatakan sedang mengurangi operasi bisnis di Mesir. Hal ini merupakan imbas dari beberapa devaluasi mata uang dan inflasi yang memuncak, memperkeruh penjualan mereka.

Di tengah perkara ini, firma ekuitas swasta AS, Apollo Global Management Inc, ramai diberitakan akan beli saham bisnis Starbucks AlShaya.

Perkara dagang yang sedang ramai ini bersumber dari diboikotnya banyak merek-merek Barat karena tindakan ofensif militer Israel di Jalur Gaza. Sedikit tentang konflik ini, perang Hamas-Gaza telah dimulai sejak serangan Hamas di selatan Israel pada 7 Oktober lalu.

Menyusul maraknya pemboikotan dan tuduhan ini, Starbucks pada Oktober lalu telah menyatakan perusahaan tersebut merupakan organisasi non-politik dan telah menepis rumor akan dukungannya pada pemerintah atau tentara Israel.

AlShaya Group berdiri pada 1890 di Kuwait. Sampai sekarang, grup tersebut merupakan salah satu waralaba ritel terbesar di Kuwait dengan hak mengoperasikan merek-merek Barat populer seperti The Cheesecake Factory dan Shake Shack.

Selain itu, AlShaya juga mengoperasikan kedai kopi Starbucks di Timur Tengah sejak 1999. Semenjak itu, grup ini menjalankan sekitar 2.000 outlet di 13 negara, di seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, serta Asia Tengah.



Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan

Laporan Pendapatan Q1: MA, EBAY, SBUX, QCOM & INTEL

Ocky Satria · 02 Mei 4.8K Dilihat

Starbucks Timur Tengah PHK 2.000 Karyawan Imbas Aksi Boikot Anti Israel

Bisnis · 06 Mar 8.7K Dilihat

DCFX Picks: Dampak Aksi Boikot hingga Laporan Q4 Citigroup

DCFX · 15 Jan 314.8K Dilihat

Starbucks Rugi $11 M, Bukan Karena Aksi Boikot?

Ocky Satria · 19 Des 2023 12K Dilihat

Ramai Seruan Boikot ZARA & Starbucks, Siapa Bohirnya di RI?

CNBC Indonesia · 11 Des 2023 8.2K Dilihat

Starbucks Diisukan Tutup di Maroko, Manajemen Bantah

CNN Indonesia - Ekonomi · 05 Des 2023 7.8K Dilihat

Starbucks Mulai Khawatir, Barista Sebut 30% Pelanggan Kabur

CNBC Indonesia · 13 Nov 2023 7.5K Dilihat

Howard Schultz, Miliuner Yahudi Di Balik Kejayaan Starbucks

CNBC Indonesia · 08 Nov 2023 8.2K Dilihat

Pilihan Saham AS: SBUX Bullish Setelah Menaikkan Gaji dan Tunjangan Baru

Paolo Liszman · 07 Nov 2023 7.3K Dilihat

Wall Street Lanjutkan Penguatan

Pasar Dana · 03 Nov 2023 5.8K Dilihat

Cek Kondisi Saham Mcd dan Starbucks Usai Diboikot Efek Konflik Israel-Palestina

Ocky Satria · 31 Okt 2023 9.3K Dilihat

Pilihan Saham AS: Starbucks Bullish Ditengah Aksi Mogok Para Pekerja di Berkeley

Paolo Liszman · 17 Okt 2023 11.1K Dilihat

Ikuti Jejak McDonald's dan Starbucks, Domino's Pizza Cabut dari Rusia

Detik · 22 Ags 2023 8.5K Dilihat