Starbucks Mulai Khawatir, Barista Sebut 30% Pelanggan Kabur

CNBC Indonesia ยท 13 Nov 2023 7.7K Dilihat

J

Jakarta, CNBC Indonesia
-Starbucks dilaporkan mulai merasakan dampak boikot yang dilakukan masyarakat terkait protes terhadap serangan Israel ke Palestina. Seorang pengguna TikTok dengan akun @ambrose_darling yang mengaku bekerja sebagai barista di sebuah kedai Starbucks di Amerika Serikat menyebut merasakan penurunan jumlah pelanggan setiap harinya.

"Ada penurunan order yang signifikan. Saya bisa katakan sekitar sepertiga dari jumlah pelanggan yang biasanya datang sekarang tak muncul lagi, dan saya bicara soal pelanggan yang sebelumnya benar-benar datang setiap hari," kata dia, seperti dikutip pada Sabtu, (11/11/2023).

"Boikot berhasil, jadi ayo terus lakukan itu," ujarnya.

Starbucks menjadi sasaran boikot di tengah serangan brutal yang terus dilancarkan Israel ke Palestina. Perusahaan jaringan kopi asal Amerika Serikat itu tercatat memiliki 35.771 kedai di seluruh dunia hingga 2022.

Boikot ditargetkan kepada Starbucks karena pihak manajemen menggugat serikat pekerja, Starbucks Workers United, pada awal Oktober 2023 lalu. Gugatan tersebut muncul setelah serikat pekerja menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina. Saat ini, pernyataan solidaritas yang diunggah melalui X itu telah dihapus.

Melalui keterangan resmi, Starbucks menyebut melakukan gugatan karena serikat pekerja dianggap menyalahgunakan nama, logo, dan kekayaan intelektual perusahaan. Meski perusahaan sudah memberikan klarifikasi, seruan untuk memboikot Starbucks masih terus menggema, bahkan meluas di banyak negara.

Di Jakarta, ketika jutaan warga menggelar demonstrasi mendukung Palestina pada Minggu (5/11/2023), gerai Starbucks yang berlokasi di area Sudirman, Jakarta malah tutup. Padahal, gerai tersebut biasanya melayani pelanggan selama 24 jam.

Instrumen Perdagangan yang Terpengaruh

* Penafian Risiko: Konten di atas hanya mewakili pandangan penulis. Ini tidak mewakili pandangan atau posisi DCFX dan tidak berarti bahwa DCFX setuju dengan pernyataan atau deskripsinya, juga bukan merupakan saran investasi. Untuk semua tindakan yang diambil oleh pengunjung berdasarkan informasi yang diberikan oleh DCFX, DCFX tidak menanggung segala bentuk kewajiban kecuali jika secara tegas dijanjikan secara tertulis.

Menyarankan

Laporan Pendapatan Q1: MA, EBAY, SBUX, QCOM & INTEL

Ocky Satria ยท 02 Mei 5.6K Dilihat

Starbucks Timur Tengah PHK 2.000 Karyawan Imbas Aksi Boikot Anti Israel

Bisnis ยท 06 Mar 8.9K Dilihat

Starbucks Timur Tengah PHK 2.000 Lebih Karyawan Imbas Boikot Israel

CNN Indonesia - Ekonomi ยท 06 Mar 4.5K Dilihat

DCFX Picks: Dampak Aksi Boikot hingga Laporan Q4 Citigroup

DCFX ยท 15 Jan 315.3K Dilihat

Starbucks Rugi $11 M, Bukan Karena Aksi Boikot?

Ocky Satria ยท 19 Des 2023 12.2K Dilihat

Ramai Seruan Boikot ZARA & Starbucks, Siapa Bohirnya di RI?

CNBC Indonesia ยท 11 Des 2023 8.4K Dilihat

Serikat Pekerja Serukan Aksi Mogok Kerja di Ratusan Gerai Starbucks AS

Kompas ยท 14 Nov 2023 7.5K Dilihat

Howard Schultz, Miliuner Yahudi Di Balik Kejayaan Starbucks

CNBC Indonesia ยท 08 Nov 2023 8.4K Dilihat

Pilihan Saham AS: SBUX Bullish Setelah Menaikkan Gaji dan Tunjangan Baru

Paolo Liszman ยท 07 Nov 2023 7.5K Dilihat

Wall Street Lanjutkan Penguatan

Pasar Dana ยท 03 Nov 2023 6K Dilihat

Cek Kondisi Saham Mcd dan Starbucks Usai Diboikot Efek Konflik Israel-Palestina

Ocky Satria ยท 31 Okt 2023 9.6K Dilihat

Pilihan Saham AS: Starbucks Bullish Ditengah Aksi Mogok Para Pekerja di Berkeley

Paolo Liszman ยท 17 Okt 2023 11.3K Dilihat

Ikuti Jejak McDonald's dan Starbucks, Domino's Pizza Cabut dari Rusia

Detik ยท 22 Ags 2023 8.7K Dilihat